New York, MINA – Perwakilan Tetap Negara Palestina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Duta Besar Riyad Mansour, mengirimkan tiga surat serupa mengenai pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) kepada Sekretaris Jenderal PBB, Presiden Keamanan Dewan untuk bulan ini (Amerika Serikat), dan Presiden Majelis Umum PBB.
Dikutip dari Wafa, Jumat (18/8), pesan-pesan tersebut membahas tindakan pembunuhan yang dilakukan oleh pendudukan Israel, yang terus menargetkan warga sipil Palestina termasuk anak-anak. Mereka melakukan kekerasan tanpa pertimbangan konsekuensi apapun.
Mansour memaparkan, pembunuhan terakhir kali yang dilakukan pasukan pendudukan Israel saat menyerbu kota Jenin, menyebabkan gugurnya Mustafa al-Kastouni, Qusai Suleiman, Mohammed Najoom, dan salah seorang lagi menderita luka adalah perawat Palestina.
Selain itu, Mansour juga menyoroti, menurut organisasi non-pemerintah internasional Save the Children, 41 anak Palestina telah dibunuh pasukan pendudukan Israel sepanjang tahun 2023.
Baca Juga: Kaki Tentara Israel Ini Diamputasi Usai Disergap Hamas
Meskipun demikian, pendudukan Israel masih saja dikecualikan dari daftar pelanggar hak-hak anak, yang semakin memperkuat rasa impunitas (kebal hukum) mereka.
“Lebih dari 700 warga Palestina terluka, dan tidak sedikit orang yang mengalami cacat seumur hidup sebagai akibatnya,” lapornya.
Dia menegaskan, meningkatnya serangan oleh pemukim ilegal Israel itu menunjukkan bahwa mereka kini menjadi lebih berani dalam melakukan serangan dan pendudukan.
Setidaknya 399 warga Palestina terpaksa membongkar bangunan tempat tinggal dan mata pencaharian mereka. Hal itu terjadi akibat kekerasan pemukim yang terus-menerus. (T/chy/P1)
Baca Juga: Sektor Pariwisata Israel Hancur, 90 Hotel Tutup Sejak Perang
Mi’raj News Agency (MINA)