Khartoum, MINA – Dalam upaya membuka peluang bagi perusahaan Indonesia untuk ikutserta dalam pembangunan infrastruktur transportasi di Sudan dan sebagai bentuk penguatan kerjasama bilateral, khususnya bidang investasi Indonesia-Sudan, Dubes RI Khartoum Rossalis R. Adenan telah melakukan pertemuan dengan Menteri Infrastruktur dan Transportasi Sudan (Hasheem Thaher Sheikh Taha).
Menteri didampingi oleh Dirut Sudan Railways Company/ SRC (Abdel Majid Al Bashir). Demikian KBRI Sudan seperti yang dilaporkan wartawan MINA di Karthoum, Senin (16/12)
Dalam pertemuan tersebut, Dubes RI Khartoum antara lain mengemukakan hubungan politik bilateral kedua negara selama ini sangat baik, namun belum tercermin dalam hubungan di bidang ekonomi, yang saat ini masih di bawah potensi yang sebenarnya.
Dijelaskan juga bahwa pemerintah Indonesia saat ini sedang berupaya mendorong kerjasama ekonomi dengan negaras Afrika, termasuk di bidang pembangunan infrastruktur sebagaimana yang tercermin pada penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum (IAF) 2018 dan Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAID) 2019.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Dalam hal ini, ditekankan perlunya perusahaan Indonesia dapat diikutsertakan, khususnya PT. INKA dalam pembangunan infrastruktur perkeretaapian di Sudan.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Hasheem Taha antara lain menjelaskan rencana Pemerintah Sudan untuk melakukan peremajaan infrastruktur perkeretaapian di Sudan, termasuk rencana pembelian lokomotif dan gerbong.
Menteri Hasheem Taha menyambut baik niat perusahaan Indonesia untuk ikut serta dalam program peremajaan infrastruktur perkeretaapian di Sudan dimaksud, serta bermaksud untuk berkunjung ke Indonesia dalam rangka meninjau langsung fasilitas perusahaan PT. INKA.
Dari pertemuan dimaksud, dapat diidentifikasi peluang kerjasama kedua negara di sektor pembangunan infrastruktur transportasi di Sudan, termasuk pembangunan infrastruktur perkeretaapian di Sudan yang saat ini sedang menjadi prioritas utama pembangunan Pemerintah Sudan, diantaranya rencana peremajaan lokomotiif dan gerbang serta pembangunan dan perbaikan jalan kereta api Port Sudan-Nyala-Adri.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Diharapkan upaya bersama dimaksud dapat merefleksikan hubungan politik kedua negara yang sudah berjalan baik ke bidang ekonomi, khususnya dalam peremajaan infrastruktur perkeretaapian di Sudan. (R/K02/P1)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu