Damaskus, 18 Ramadhan 1437/23 Juli 2016 (MINA) – Kedutaan Besar Republik Indonesia di Damaskus pada Kamis (23/6) mempublikasikan tentang kunjungan bersejarah Dubes Djoko Harjanto ke provinsi Aleppo, Suriah dan bertemu dengan Gubernur Mohammad Marwan Olabi.
Kunjungan itu sendiri dilakukan pada Kamis, 15 Juni, demikian Koresponden MINA di Khartoum, Sudan, melaporkan.
Pada pertemuan yang dilaporkan penuh dengan keakraban itu, Gubernur Aleppo menyebut bahwa kunjungan Dubes RI itu sebagai “kunjungan bersejarah”.
“Dubes Djoko adalah duta besar pertama dan satu-satunya yang mengunjungi Aleppo di tengah krisis ini,” kata Gubernur Olabi. “Ini menegaskan kuatnya hubungan persahabatan antara Suriah-Indonesia.”
Baca Juga: Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hezbollah Hampir Tercapai
Gubernur Olabi memaparkan bahwa Aleppo merupakan salah satu provinsi terpenting di Suriah. Sebanyak 52 dari 250 anggota parlemen Suriah berasal dari Aleppo. Aleppo dikenal sebagai salah satu kota tertua di dunia dan memiliki pasar tertutup bawah tanah terluas di dunia, yaitu sepanjang 12 km.
Bagi Suriah, Aleppo merupakan kota tumpuan industri, perdagangan, sekaligus pusat ekonomi.
Aleppo memiliki lebih dari 1.000 masjid dan 60 gereja. Sejak akhir 2012, kelompok bersenjata mulai menyerang Aleppo dan pada 2016 serangan semakin meningkat dengan membabi buta menghajar rumah, masjid, dan gereja.
Menanggapi sambutan hangat dari Gubernur Aleppo, Dubes Djoko mengutarakan bahwa Indonesia terus mendorong penyelesaian solusi politik, bukan solusi militer, dengan tetap menghormati kedaulatan Suriah dan menghargai home grown democracy.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Dubes Djoko juga menyampaikan bahwa misi utama Dubes RI di Suriah adalah untuk melindungi WNI di tengah gejolak konflik. Khusus untuk Aleppo, KBRI masih tetap membuka Kantor Cabang Konsuler dan shelter WNI serta menunjuk Muhammad Akra sebagai pengacara retainer untuk membantu tugas perlindungan WNI tersebut.
“Kiranya Bapak Gubernur dapat mendukung dan memperlancar misi perlindungan WNI di Aleppo ini, khususnya untuk membantu penyelesaian kasus TKI yang lama tidak dipulangkan oleh majikannya,” kata Dubes Djoko. “Ditambah lagi, kini Pemerintah RI telah menghentikan pengiriman TKI/PLRT ke seluruh negara di wilayah Timur Tengah, termasuk juga ke Suriah.”
Selain itu, Dubes Djoko menyampaikan bahwa kondisi krisis tidak menhentikan upaya KBRI Damaskus untuk terus meningkatkan hubungan Indonesia-Suriah.
Pertemuan diakhiri dengan konferensi pers dari Gubernur Aleppo dan Dubes RI yang bertekad untuk terus meningkatkan hubungan dan kerja sama kedua negara, serta harapan agar Aleppo segera kembali pulih dari luka konflik. Karena, keamanan Suriah juga merupakan keselamatan seluruh WNI yang berada di bawah tanggung jawab Dubes RI. (L/K06/P001)
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)