Al-Quds, 4 Rabi’ul Akhir 1438/3 Januari 2017 (MINA) – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu diperiksa oleh polisi pada Senin (2/1) malam, sebagai bagian dari investigasi kasus dugaan korupsi yang telah mengguncang politik negara itu.
Seorang juru bicara polisi mengatakan setelah pemeriksaan, Netanyahu ditanyai selama tiga jam oleh penyidik di kediamannya di pusat kota Yerusalem (Al-Quds). Demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.
Perdana menteri sayap kanan itu sebelumnya membantah melakukan kesalahan dan menuding lawan-lawan politiknya berada di balik keputusan Jaksa Agung terhadap dirinya.
Baca Juga: Dipimpin Ekstremis Ben-Gvir, Ribuan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Ibrahimi
“Kami mendengar semua laporan media. Kami melihat dan mendengar semangat meriah dan suasana di studio televisi dan di koridor oposisi,” kata Netanyahu dalam sebuah video yang diunggah di halaman Facebook-nya pada Senin yang ditujukan kepada kelompok oposisi di parlemen.
“Saya ingin memberitahu mereka untuk menunggu perayaan, jangan terburu-buru. Saya katakan dan saya ulangi: Kami akan terus memimpin negara Israel,” tambah Netanyahu.
Polisi telah mempertanyakan kepada Netanyahu terkait kelegalan menerima hadiah dari para pendukung kayanya.
Penyidik telah mencurigai hadiah yang diterima Netanyahu dari pengusaha Israel dan asing senilai puluhan ribu dolar serta masalah lain yang tidak sebutkan.
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat
Jaksa Agung Israel Avichai Mandelblit dilaporkan telah memutuskan untuk meningkatkan penyelidikan terhadap Netanyahu.
Laporan media mengungkapkan, penyidikan terhadap kasus dugaan korupsi Netanyahu telah dilakukan secara rahasia selama delapan bulan dan polisi baru-baru ini membuat sebuah terobosan penting. Sekitar 50 saksi dikatakan telah diinterogasi. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat