Ribuan orang berduka pada hari Rabu (30/11), ketika seorang warga Palestina untuk yang kelima kalinya dibunuh pada hari Selasa oleh pasukan Israel.
Raed Naasan, 21 tahun, di desa Mughayer, sebelah timur Ramallah, dipastikan tewas oleh Kementerian Kesehatan Palestina pada Selasa sore setelah dia ditembak di dada saat terjadi konfrontasi antara warga Palestina dan pasukan Israel selama serangan militer Israel.
Kerumunan orang Palestina berbaris pada Rabu pagi di Mughayer, membawa jenazah Naasan di tengah pengibaran bendera dan slogan, sementara pemogokan umum terlihat di kota.
“Raed adalah pemuda yang sangat sopan, selalu baik kepada semua orang di sekitarnya,” kata Tareq Othman, penduduk Mughayer dan teman keluarga Naasan, kepada The New Arab.
Baca Juga: Sektor Pariwisata Israel Hancur, 90 Hotel Tutup Sejak Perang
“Dia bekerja di pasukan keamanan Palestina dan memiliki dua saudara laki-laki, keduanya adalah tahanan di penjara pendudukan,” katanya.
Kematian Naasan oleh pasukan Israel menyusul pembunuhan tiga warga Palestina lainnya di Tepi Barat yang diduduki. Pada hari Selasa, Kementerian Kesehatan Palestina mengkonfirmasi kematian Jawad Rimawi yang berusia 22 tahun dan Thafer Rimawi yang berusia 21 tahun, keduanya bersaudara, dan Mufid Ikhlayel yang berusia 44 tahun.
Di Universitas Birzeit di Ramallah, ribuan mahasiswa berbaris di kampus untuk berduka atas kematian Thafer dan Jawad Rimawi, di hadapan ibu dan saudara perempuan mereka, mengibarkan bendera dan meneriakkan slogan-slogan kemarahan.
Thafer Rimawi adalah seorang mahasiswa di Birzeit, dan Jawad Rimawi adalah lulusan baru Birzeit. Mereka berdua dibunuh oleh pasukan Israel dalam penyerbuan Israel di desa Kufr Ain, dekat Ramallah, di mana mereka berdua berpartisipasi dalam menghadapi pasukan penyerang dengan batu.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-11] Ragu-ragu Mundur!
Lebih banyak orang kemudian menghadiri pemakaman Rimawi bersaudara di kampung halaman mereka di Beit Rima, sebelah barat Ramallah.
“Dia selalu hadir di setiap konfrontasi dengan pasukan pendudukan di daerah itu,” kata seorang teman Rimawi di pemakaman kepada TNA. “Adik laki-lakinya, Thafer, yang masih kuliah, mulai mengikuti langkahnya dan mengambil bagian dalam konfrontasi baru-baru ini.”
Di desa Beit Ummar, sebelah utara Hebron, ribuan warga Palestina juga ikut serta dalam pemakaman Mufid Khlayel yang berusia 44 tahun, yang juga tewas akibat penggerebekan pasukan Israel pada Selasa dini hari.
“Pasukan pendudukan menyerbu Beit Ummar dengan lebih dari 150 tentara sekitar tengah malam,” kata Younis Arar, seorang penduduk desa, kepada TNA.
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya
“Para pemuda di desa menghadang tentara pendudukan dengan batu dan bom molotov, dan konfrontasi berlanjut hingga pukul 02:00 ketika tentara mundur dari desa,” jelasnya.
“Sekitar 21 orang terluka dalam penggerebekan itu, dan salah satunya adalah Mufid,” ujarnya. “Kemudian, di rumah sakit, dia dinyatakan meninggal di pagi hari, dan sejak itu, Beit Ummar ditutup dalam pemogokan umum untuk berkabung atas Mufid.”
“Beliau bekerja di bidang konstruksi dan sangat terampil, menguasai beberapa pekerjaan yang berhubungan dengan konstruksi, pekerja keras dan sederhana,” tambah Arar. “Semua orang di Beit Ummar merasakan kehilangannya.”
Sore harinya, konfrontasi pecah antara warga Palestina di Beit Ummar dan pasukan Israel setelah pemakaman Ikhlayel.
Baca Juga: Muasal Slogan ”Al-Aqsa Haqquna”
Pada Selasa malam, komisi urusan sipil Palestina, badan yang bertanggung jawab untuk menghubungi pihak berwenang Israel mengenai masalah sipil di Tepi Barat, mengkonfirmasi kematian Rani Abu Ali yang berusia 45 tahun akibat luka-lukanya setelah serangan di dekat Ramallah.
Abu Ali telah menabrakkan mobilnya ke seorang perwira militer wanita Israel di persimpangan Mukhmas dekat Ramallah. Kondisi petugas digambarkan “serius” oleh media Israel. Pada saat yang sama, Abu Ali ditembak oleh pasukan Israel dan dibawa ke rumah sakit, sebelum dinyatakan meninggal di kemudian hari.
Sumber-sumber Palestina membenarkan bahwa Abu Ali adalah penduduk kota Bitunia di Ramallah dan ayah dari lima anak.
Terbunuhnya Jawad Rimawi, Thafer Rimawi, Mufid Ikhlayel, Raed Naasan dan Rani Abu Ali menjadikan jumlah total warga Palestina yang dibunuh oleh pasukan Israel sejak awal 2022 menjadi 208. (A/RI-1/P2)
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
Sumber: TNA
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Enam Prinsip Pendidikan Islam