Kuala Lumpur, MINA – Menteri Komunikasi Malaysia, Datuk Fahmi Fadzil menyatakan bahwa keamanan nasional terus dipantau ketat menyusul konfirmasi peningkatan pergerakan agen-agen intelijen asing di negara tersebut.
Hal tersebut diungkapkan juru bicara pemerintah negeri jiran itu usai meresmikan Pameran Inovasi Realitas Virtual (VR) Kemanusiaan Gaza Time-Tunnel dalam Karnaval Sumud Nusantara di Dataran Merdeka, Kuala Lumpur, Ahad (24/8).
Fahmi menjelaskan, peningkatan aktivitas intelijen asing ini merupakan dampak dari sikap vokal Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim dan pemerintah Malaysia dalam memperjuangkan isu Palestina di berbagai kondisi dan forum internasional.
“Tidak diragukan lagi, sejak pendirian pemerintah dan Perdana Menteri yang begitu lantang dalam isu Gaza dan Palestina, beliau merupakan salah satu pemimpin di Asia Tenggara yang paling dipantau oleh elemen-elemen terkait,” ujar Fahmi.
Baca Juga: Fotografer Ternama Argentina Akan Bergabung dalam Misi Global Sumud Flotilla ke Gaza
“Dalam hal keamanan, tidak ada kompromi. Kepolisian Kerajaan Malaysia (PDRM) senantiasa melakukan pemantauan. Kami juga diberikan taklimat dari waktu ke waktu, termasuk melalui Rapat Dewan Keamanan Nasional,” tambahnya.
Meski menyatakan situasi keamanan masih terkendali, Fahmi menekankan bahwa segala bentuk risiko ancaman tidak boleh dipandang sebelah mata. Ia menegaskan, posisi Malaysia dalam isu Palestina didasarkan pada prinsip kemanusiaan, bukan emosi semata.
Pendirian Malaysia, menurutnya, konsisten menuntut dihentikannya perang dan kekejaman rezim Zionis di Gaza, serta pengakuan terhadap kemerdekaan Negara Palestina.
“Perbedaannya sekarang, Perdana Menteri kita berhasil mengubah pendirian beberapa pemimpin negara lain yang memberikan dampak sangat positif. Contohnya, mantan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, yang mengubah posisi mereka setelah bertemu dengan Perdana Menteri kita,” papar Fahmi.
Baca Juga: Menteri Komunikasi Malaysia Terkesan dengan Pameran VR Gaza Time Tunnel
Lebih lanjut, Fahmi mencontohkan, Pemerintah Jepang tetap berpegang pada komitmen untuk bekerja sama dengan Malaysia dan negara-negara lain dalam upaya membangun kembali Gaza.
“Mereka benar-benar ingin segera mengadakan pembicaraan mengenai hal ini dan tidak terjadi perubahan dalam sikap mereka,” pungkasnya.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pameran VR Gaza Time Tunnel Jadi Magnet Karnaval Sumud Nusantara di Malaysia