Riyadh, MINA – Dunia internasional mengutuk kunjungan provokasi yang dilakukan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir ke kompleks Masjid Al-Aqsa pada Ahad (21/5).
Tindakan itu dipandang sebagai sebuah langkah kontroversial oleh politisi ekstrem kanan di tengah meningkatnya ketegangan di Yerusalem timur yang dianeksasi.
Dalam sebuah pernyataan dikutip Al Arabiya pada Senin (22/5), Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengutuk keras kunjungan seorang pejabat Israel ke kompleks Masjid Al-Aqsa.
Kementerian Saudi mengatakan, tindakan seperti itu merupakan pelanggaran mencolok terhadap semua norma dan perjanjian internasional serta provokasi terhadap sentimen umat Islam di seluruh dunia.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
“Pasukan pendudukan Israel bertanggung jawab penuh atas akibat dari pelanggaran ini,” tambah pernyataan itu.
Kementerian Luar Negeri Yordania juga mengecam “penyerbuan” Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir ke dalam kompleks Masjid Al-Aqsa.
“Masjid Al-Aqsa adalah tempat ibadah murni untuk umat Islam, dan Departemen Urusan Masjid Al-Aqsa dan Wakaf Yerusalem berafiliasi dengan Kementerian Wakaf dan Urusan Islam Yordania adalah otoritas yang sah dengan yurisdiksi eksklusif atas semua urusan Masjid Al-Aqsa, termasuk memutuskan siapa yang boleh berada di sana,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Yordania Al-Majali, dikutip WAFA.
Selain itu, Mesir dan Uni Emirat Arab (UEA) ikut serta mengutuk kunjungan Ben-Gvir ke kompleks Al-Aqsa.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Kemenlu UEA menekankan perlunya memberikan perlindungan penuh untuk Al-Aqsa serta menyetop pelanggaran berbahaya dan provokatif di dalamnya.
Sementara itu Kemenlu Mesir mengatakan, kunjungan Ben-Gvir ke Al-Aqsa bertujuan memaksakan pembagian, menegaskan bahwa tindakan Ben-Gvir tidak akan mengubah status quo hukum dan sejarah Al-Aqsa.
Mesir meminta Israel menghentikan semua tindakan yang dapat memicu eskalasi situasi di wilayah Palestina yang beberapa bulan ini tengah dalam ketegangan.
Selain itu, Departemen Luar Negeri AS menyatakan keprihatinannya atas serbuan provokatif Menteri Keamanan Israel Ben Gvir ke Masjid Al-Aqsa pada Ahad (21/5).
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Washington menyebut tindakan itu sebagai retorika yang menghasut, demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri AS. Seperti dilaporkan Al Jazeera, Senin (22/5).
Pernyataan itu mengatakan, situs suci tidak boleh digunakan untuk tujuan politik, dan bahwa Washington meminta semua pihak untuk menghormati kesucian situs tersebut. (T/R6/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian