Duta Besar Azerbaijan: Indonesia Adalah Mitra Strategis

Duta Besar Republik Azerbaijan untuk Republik Indonesia Yang Mulia (YM) Jalal Mirzayev mengadakan wawancara ekslusif dengan Tim Wartawan Kator Berita MINA di Kedutaan Besar Republik Azerbaijan, di Kuningan, Jakarta, Selasa (21/7).

Tim Kantor Berita MINA terdiri dari Pemimpin Redaksi Ismet Rauf, Redaktur Senior Widi Kusnadi, Kepala Peliputan Rana Setiawan, Kepala Redaksi Arab Rifa Berliana Arifin, Kepala Redaksi Inggris Sajadi, reporter  internasional Siti Aisyah, dan fotografer Abdullah.

Sementara YM Dubes Mirzayev didampingi Sekretaris Kedua Kedubes Mr. Emil Ahmadov menyambut tim MINA dengan hangat dan penuh kekeluargaan, diselingi hidangan minuman kopi.

Dalam pertemuan tersebut, YM Dubes Mirzayev juga menjelaskan  hubungan bilateral Indonesia dan Azerbaijan, kerja sama yang terjalin hingga saat ini dan peluang-peluang peningkaan kerjasama ke depan termasuk dalam bidang ekonomi dan perdagangan.

Dia juga menjawab pertanyaan secara rinci  kebijakan luar negeri Republik Azerbaijan dalam tinjauan geo politik dan geo strategis, meningkatnya peranan internasional negaranya dalam berbagai bidang dan dalam beragai organisasi, serta konflik negaranya dengan negara tetangga Armenia.

Berikut kutipan wawancaranya:

MINA: Bisa Anda jelaskan aspek historis hubungan IndonesiaAzerbaijan dan bagaimana hubungan kedua negara sejauh ini terjalin serta di bidang apa saja?

Dubes Mirzayev: Republik lndonesia mengakui kemerdekaan Republik Azerbaijan pada tanggal 28 Desember 1991 (setelah pecahnya Uni Sovyet) dan hubungan diplomatik antara kedua negara diresmikan pada tanggal 24 September 1992.

Kedutaan Besar Republik Azerbaijan didirikan di Jakarta pada tanggal 1 Februari 2006 dan merupakan Kedutaan Besar Azerbaijan pertama yang dibuka di Asia Tenggara. Setelah empat tahun, Republik lndonesia mendirikan Kedutaannya di Baku pada tanggal 2 Desember 2010.

Azerbaijan dan lndonesia menjalin kemitraan yang kuat dan tepercaya, termasuk dukungan politik timbal balik berdasarkan ikatan bilateral persaudaraan dan persahabatan.

Dua negara bekerja sama sangat aktif dalam organisasi-organisasi  internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Gerakan Non-Blok (GNB), dan organisasi internasional lainnya. Ada tradisi saling mendukung yang baik tanpa syarat antara kedua negara.

Hubungan bilateral yang luas antara kedua negara berkembang di banyak bidang. Kedua pihak mempromosikan investasi bersama dan perdagangan, kerja sama di sektor pariwisata, perluasan hubungan pendidikan dan budaya, dan pembentukan hubungan antara wilayah Azerbaijan dan lndonesia.

Kerja sama bilateral di bidang pelayanan publik adalah salah satu bidang yang berkembang pesat antara kedua negara. Azerbaijan berbagi pengalaman mengenai sistem “‘Pelayanan ASAN.”

ASAN atau ‘Azerbaijan Service and Assessment Network’ yang berarti Jaringan Layanan dan Penilaian Azerbaijan, merupakan lembaga negara untuk layanan pemerintah bagi warga negara Azerbaijan.

Sistem tersebut memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses pelayanan dengan teknologi modern. Sistem one-stop-shop sebagai bagian dari Mal Pelayanan Publik di bawah satu atap.

Selain itu, promosi kerja sama antara universitas dan lembaga pendidikan Azerbaijan dan lndonesia adalah salah satu bidang penting yang tetap menjadi fokus kerja sama di bidang pendidikan. Sejak 2018, Azerbaijan memberikan beasiswa untuk semua tingkat pendidikan tinggi di universitas-universitasnya bagi warga negara dari negara-negara anggota OKI dan Gerakan Non-Blok di mana lndonesia juga sebagai anggotanya.

MINA: Lalu bagaimana harapan Anda mengenai peningkatan kerja sama kedua negara ke depan ?

Dubes Mirzayev: Azerbaijan sangat mementingkan pengembangan lebih lanjut kerja sama ekonomi dengan lndonesia dan dalam konteks ini mendukung perluasan kerangka hukum antara kedua negara. Saat ini ada 12 dokumen kerja sama yang sudah ditandatangani antara kedua negara.

Kedua negara ini juga berhasil bekerja sama dalam bidang perdagangan. Sejak 2012 hingga 2018, omset perdagangan antara Azerbaijan dan Indonesia mencapai lebih dari USD10 miliar.

Selama tahun-tahun ini, Indonesia adalah salah satu dari lima negara teratas yang mengimpor minyak mentah dari Azerbaijan.

Selain minyak mentah, Azerbaijan mengekspor produk minyak lainnya, mineral bitumen dan peralatan mesin untuk digunakan di sektor perminyakan ke Indonesia. Sementara lndonesia terutama mengekspor minyak sawit, kopi, bahan tekstil ke Azerbaijan.

Kami juga mengharapkan agar media-media yang ada di Indonesia dan negaranya dapat bekerja sama dalam pertukaran informasi.

Terutama, kami ingin ada kerja sama yang kuat dengan Kantor Berita MINA seperti pertukaran informasi hingga pertemuan-pertemuan yang mampu menghasilkan kerja sama lebih jauh. Tindak lanjut sangat diperlukan dalam hal ini agar apa yang kita bicarakan hari ini tidak terlupakan begitu saja.

Selain itu, informasi tentang pariwisata juga penting untuk ditindaklanjuti. Azerbaijan merupakan salah satu ikon wisata religi bagi ummat Islam dan sangat cocok untuk program umrah plus wisata Islami.

Pariwisata merupakan salah satu proiritas agenda dalam misi kami di Indonesia. Kami ingin agar ada penerbangan langsung dari Jakarta ke Baku (Ibu kota Azerbaijan). Atau setidaknya ada program umrah plus wisata ke Azerbaijan.

MINA: Bagaimana kebijakan luar negeri dalam geopolitik dan geostrategis Azerbaijan?

Dubes Mirzayev: Hari ini Azerbaijan adalah negara yang menjalankan kebijakan luar negeri berdasarkan kepentingan nasional dalam arti sebenarnya. Secara alami, kepercayaan dan kemandirian kami di bidang kebijakan luar negeri berasal dari kebijakan domestik kami yang telah sukses.

Karena perkembangan dalam negeri dan kepercayaan diri, kebijakan luar negeri kami dilakukan dengan dasar fundamental yang seimbang dan multipolar. Kepala negara kami telah berulang kali mencatat bahwa Azerbaijan memiliki strategi kebijakan luar negeri yang independen dan transparan.

Azerbaijan mengambil dasar dari norma-norma juga prinsip-prinsip hukum internasional dan Piagam PBB dengan dipandu oleh prinsip-prinsip persamaan hak, tidak campur tangan dalam urusan-urusan internal negara lain, kerja sama yang saling menguntungkan, dan rasa hormat terhadap teritorial integritas dan kedaulatan negara.

Prioritas-prioritas berikut ada dalam agenda keberhasilan kebijakan luar negeri yang ditempuh oleh Kepala Negara kami yakni:

Pertama, Memperkuat dan mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Azerbaijan

Rakyat Azerbaijan mengeluarkan banyak pengorbanan untuk mendapatkan kembali kemerdekaan mereka saat ini, dan rakyat kami merindukan kemerdekaan ini selama bertahun-tahun.

Karena alasan ini, mempertahankan dan memperkuat kemerdekaan Azerbaijan dan menyerahkannya kepada generasi yang akan datang adalah salah satu tugas utama kami.

Berdasarkan prinsip kedaulatan dan kesetaraan, kami menghormati kedaulatan negara lain, tidak ikut campur dalam urusan internal mereka dan menuntut sikap yang sama terhadap diri kami sendiri.

Kedua, Menghilangkan konsekuensi dari agresi Armenia terhadap negara kami dan memastikan integritas teritorial juga kedaulatan Azerbaijan di dalam perbatasannya yang diakui secara internasional serta perdamaian dan keamanan abadi di wilayah tersebut.

Ketiga, Memperkuat perdamaian dan keamanan internasional dan mengidentifikasi dan mencegah ancaman asing terhadap keamanan Azerbaijan.

Dunia masih menghadapi pelanggaran terhadap norma-norma dasar dan prinsip-prinsip hukum internasional.

Dalam situasi ini, Azerbaijan berupaya membangun sistem hubungan internasional berdasarkan norma-norma dan prinsip-prinsip hukum internasional dan supremasi hukum untuk memperkuat perdamaian dan keamanan internasional.

Keempat, Mengembangkan hubungan bilateral

Hubungan antar negara didasarkan pada hubungan antar negara berdaulat. Bukan kebetulan bahwa Kepala Negara kami telah menetapkan pengembangan hubungan bilateral Azerbaijan dengan negara-negara sebagai tugas prioritas untuk kebijakan luar negeri kami.

Pemilihan Azerbaijan sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk tahun 2012-2013, kepemimpinannya untuk 2019-2022 dalam Gerakan Non-Blok adalah indikator dari fakta bahwa negara kami telah berhasil melakukan hubungan bilateral dengan negara-negara lain.

Dalam pengembangan hubungan bilateral, kerja sama komprehensif dengan negara-negara tetangga adalah salah satu bidang prioritas.

Kecuali untuk Armenia, Azerbaijan secara konsisten mengembangkan hubungan politik, ekonomi, kemanusiaan, dan hubungan bilateral lainnya dengan semua negara tetangga.

Kerja sama bilateral kami dengan negara-negara tetangga juga berlanjut dalam format trilateral sebagai mekanisme kerja sama regional.

Hubungan kami dengan Asia Tengah, negara-negara CIS, dunia Arab-Islam, Eropa Tenggara, negara-negara anggota Uni Etopa, negara-negara Asia, Amerika Selatan dan Utara dan negara-negara Afrika berkembang berdasarkan kerjasama yang saling menguntungkan.

Dalam hal ini, keanggotaan kami di CIS dan lCO, hubungan kelembagaan dengan Uni Eropa, status negara pengamat di Liga Arab, Uni Afrika, Organisasi Negara-negara Amerika, partisipasi aktif dalam Proses Jantung Asia-Istanbul dan status mitra dialog kami di Organisasi Kerjasama Shanghai menciptakan alasan yang menguntungkan untuk kerja sama kami dengan negara-negara anggota.

Kami berharap bahwa perjanjian kemitraan strategis yang ditawarkan kepada Uni Eropa akan memungkinkan untuk meningkatkan hubungan kami ke tingkat yang baru secara kualitatif.

Kelima, Memperluas diplomasi multilateral

Dalam proses pengembangan diplomasi multilateral, Azerbaijan menekankan pentingnya kerja sama dengan PBB dan lembaga-lembaga khususnya sebagai organisasi internasional universal dan untuk mereformasi serta meningkatkan efisiensi badan-badan utama PBB seperti Dewan Keamanan dan Majelis Umum.

Sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada 2012-2013, Azerbaijan memberikan kontribusi penting bagi penguatan perdamaian dan keamanan internasional. Atas inisiatif Azerbaijan, Dewan Keamanan PBB dan OKI mengadakan pertemuan bersama untuk pertama kalinya.

Setelah Majelis Umum PBB, Gerakan Non-Blok (GNB) adalah platform internasional terbesar yang diikuti oleh 120 negara. Azerbaijan bergabung dengan GNB pada 2011. Sejak didirikan, GNB telah memainkan peran utama dalam memperkuat perdamaian dan keamanan internasional. Azerbaijan memimpin GNB untuk periode tahun 2019-2022.

Azerbaijan juga menunjukkan aktivitas dalam organisasi internasional regional di mana ia menjadi anggota dan membuat proposal untuk mengidentifikasi format kerja sama baru. Dalam hal ini, kami dapat mencatat OSCE, Dewan Eropa, ICO, ClS, Dewan Kerjasama Negara-negara Berbahasa Turki, Organisasi Kerjasama Ekonomi, GUAM, Organisasi Kerjasama Ekonomi Laut Hitam dan lainnya.

Keenam, Mengembangkan hubungan ekonomi bilateral dan menerapkan energi dan strategi transportasi negara

Proyek-proyek energi dan transportasi yang diprakarsai dan dilaksanakan oleh Azerbaijan dalam kerangka kerja sama dengan mitra regional dan internasional telah berkontribusi pada kerja sama regional.

Kami secara aktif berpartisipasi dalam implementasi koridor transportasi Utara-Selatan dan Timur-Barat. Pembentukan dan rute perdagangan internasional trans-Kaspia dan pembangunan kereta api Baku-Tbilisi-Kars adalah proyek penting.

Implementasi penuh dari konsep Sabuk Ekonomi Jalur Sutra Tiongkok akan menjadikan kereta api tersebut salah satu proyek infrastruktur paling penting di kawasan ini.

Azerbaijan adalah penggagas proyek energi besar yang disebut Koridor Gas Selatan. Ini adalah kerja sama energi dan proyek keamanan energi.

Koridor energi dan transportasi ini tidak hanya menyiratkan energi dan transportasi kargo.

Ini adalah koridor kerja sama yang komprehensif. Azerbaijan melanjutkan kebijakan berkelanjutannya bersama dengan para mitranya dalam implementasi proyek Shah Deniz-2, TANAP dan TAP, yang merupakan komponen penting dari Koridor Gas Selatan.

Ketujuh, Mengembangkan Laut Kaspia sebagai area perdamaian dan kerja sama

Dalam negosiasi, pekerjaan penting dilakukan untuk menyetujui ketentuan rancangan konvensi tentang status hukum Laut Kaspia.

Keputusan-keputusan politik yang dibuat dan kesepakatan dicapai pada KTT para kepala negara-negara pesisir Kaspia secara umum membantu efektivitas pembicaraan di masa depan tentang rancangan konvensi.

Memperkuat kerja sama internasional, meningkatkan lingkungan investasi terkait dengan ekstraksi dan transportasi cadangan energi ke pasar internasional, menciptakan hubungan yang andal dan aman serta menggunakan teknologi berpenghasilan tinggi dan ramah lingkungan tetap menjadi prioritas penting bagi negara-negara pesisir Kaspia.

Kami berbagi keprihatinan negara-negara pesisir Kaspia tentang situasi lingkungan Laut Kaspia dan tertarik untuk memperluas kerja sama untuk menyelesaikan masalah ekologis Laut Kaspia.

Kedelapan, Diplomasi budaya, kemanusiaan dan olahraga yang berkelanjutan

Baku telah menjadi tempat acara politik, budaya, olahraga, dan bisnis yang otoritatif dalam skala global.

Infrastruktur negara kami dan Baku di satu sisi dan kebijakan niat baik negara kami di sisi lain menciptakan alasan penting untuk mengadakan acara semacam itu.

Azerbaijan mengadakan Pertandingan Eropa Pertama pada tahun 2015, Pertandingan Olimpiade Solidaritas Islam tahun 2017 dan setiap tahun menyelenggarakan Grand Prix Formula 1 Eropa.

Di bawah kepemimpinan Ibu Negara Republik Azerbaijan Mehriban Aliyeva, Yayasan Heydar Aliyev melakukan pekerjaan penting untuk mempromosikan budaya Azerbaijan di seluruh dunia dan memperluas kemitraan Azerbaijan dengan alasan budaya-kemanusiaan. (W/RA-1/ P2-R1-RE-1-R6/P1)

Miraj News Agency (MINA)