Riyadh, 2 Ramadhan 1435/30 Juni 2014 (MINA) – Beberapa Ekspatriat non-Muslim menjadikan bulan suci Ramadhan sebagai kesempatan untuk mengambil pelajaran moral yang berharga dalam hidupnya dengan melalui puasa.
“Ini adalah pertama kalinya saya puasa dan saya harus jujur itu sangat sulit, tapi saya mencoba untuk tetap normal,” kata Chariz Serrot yang menjalankan puasa dengan majikannya di Arab Saudi. On Islam melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Memang sulit tapi saya selalu ingin melakukan hal ini dan menganggap sebagai ibadahl meskipun saya bukan seorang Muslim,” tuturnya. On Islam melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Serrot adalah ekspatriat non-Muslim yang telah memutuskan untuk menjalani puasa Ramadhan di Arab Saudi tahun ini.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Expat non-Muslim itu juga mengatakan praktek ibadah bagi Muslim ini mengajarkan etika dan kesabaran.
Expat non-Muslim lainnya seperti dari Filipina, Neil Grajo mengatakan ia mendapat pelajaran berharga dengan mengamati rekan Muslimnya puasa.
“Puasa membantu orang untuk menahan diri dari kebiasaan yang buruk, membantu mereka untuk memiliki kehidupan yang lebih baik,” kata Grajo.
“Ramadhan sangat baik untuk negara seperti Filipina. Merokok dan minum alkohol menjadi virus yang tidak hanya merugikan perekonomian tapi juga kesehatan masyarakat,” tambahnya.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Puasa mengajarkan umat Islam kesabaran, mengendalikan diri dan semakin mendekatkan diri kepada Allah dengan meningkatkan ibadah. (T/Fauziah/P04)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata