Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Emil Salim, Ajak Generasi Milenial Kembangkan Sektor Pertanian

Admin - Ahad, 22 Oktober 2017 - 22:32 WIB

Ahad, 22 Oktober 2017 - 22:32 WIB

508 Views ㅤ

(Kiri ke Kanan) Mantan Wapres Boediono, Mantan Menteri Lingkungan Hidup Emil Salim, Menteri Kesehatan RI Nila F. Moeloek, dan Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri. (Foto; Rahmie/MINA)

(Kiri ke Kanan) Mantan Wapres Boediono, Mantan Menteri Lingkungan Hidup Emil Salim, Menteri Kesehatan RI Nila F. Moeloek, dan Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri. (Foto; Rahmie/MINA)

Jakarta, MINA – Pakar Ekonomi dan Lingkungan, Emil Salim mengajak generasi milenial untuk mengembangkan sektor pertanian guna menaikkan kebutuhan pangan secara signifikan di masa depan.

“Sudah saatnya generasi milenial memanfaatkan teknologi dalam mengembangkan sektor pertahanan untuk menjamin ketahanan pangan di masa depan,” kata Emil di acara diskusi dalam Forum for Youth Indonesians di Jakarta, Ahad, (22/10).

Kegemaran generasi muda yang menguasai teknologi bisa dijadikan peluang besar, seperti yang dilakukan oleh beberapa anak bangsa, seperti pemanfaatan teknologi untuk mendeteksi ikan yang lapar dan setres dengan menggunakan handphone, seperti yang dilakukan oleh Gibran dari Bandung.

Di satu sisi, anak muda sekarang ingin menggunakan cara bertani yang lebih cerdas, ditunjukkan dari peran dan kontribusi mereka terhadap pembangunan pertanian yang tidak lagi konvensional melainkan menggunakan kecanggihan teknologi.

Baca Juga: Guru Tak Tergantikan oleh Teknologi, Mendikdasmen Abdul Mu’ti Tekankan Peningkatan Kompetensi dan Nilai Budaya

“Dengan pendekatan teknologi yang menjadi kegemaran anak muda menjadi daya tarik generasi melenial ini untuk berkontribusi di sektor pertanian, misal lewat handphone mereka bisa mencari informasi berapa harga kebutuhan pangan di kota,” tegasnya.

Menurutnya, pemuda merupakan pembaharu dan masa depan. Untuk itu, berbekal inisiatif yang lebih kuat dengan dukungan perkembangan teknologi, pemuda perlu mengembangkan kemampuan, kapasitas, ilmu dan terus belajar, kemudian carilah kesempatan untuk bertumbuh lebih maju dengan tidak melupakan hati nurani.

Menurutnya, keterbatasan petani menggunakan dan menguasai ilmu teknologi merupakan penyebab pendapatan petani tidak sebanding dengan kebutuhan hidupnya.

“Pendapatan yang rendah ini yang membuat anak petani enggan mengikuti jejak orang tuanya menjadi petani, yang menyebabkan arus urbanisasi pindah ke kota,” katanya.

Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa

Mantan Menteri Lingkungan Hidup itu menjelaskan dampak dari urbanisasi tersebut membuat lahan-lahan pertanian kekurangan tenaga pemuda, hingga tak jarang kita lihat di desa-desa petani adalah orang tua yang sudah berumur.

Sektor pertanian masih dilihat sebagai bidang yang tidak menarik oleh generasi melenial, maka tak heran mereka yang kuliah di jurusan pertanian lebih memilih sektor perbankan atau lainnya dibanding petani. padahal pertanian harus terus dilestarikan untuk menjaga ketahanan pangan.

Besarnya peluang di depan mata, Emil berpesan kepada pemuda untuk terus belajar dan menambah kemampuannya di bidang teknologi untuk berkontribusi meningkatkan ketahanan pangan lewat sektor pertanian. (L/P3/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Palestina
Indonesia
Indonesia
Indonesia