Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Empat negara Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar

Nur Hadis - Selasa, 6 Juni 2017 - 11:03 WIB

Selasa, 6 Juni 2017 - 11:03 WIB

376 Views

Saudi King Salman bin Abdulaziz Al Saud, left, talks to Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, Abu Dhabi's Crown Prince and Deputy Commander in Chief of the Emirates Armed Forces in Jiddah, Saudi Arabia. (Saudi Press Agency via AP)

Saudi King Salman bin Abdulaziz Al Saud, left, talks to Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, Abu Dhabi’s Crown Prince and Deputy Commander in Chief of the Emirates Armed Forces in Jiddah, Saudi Arabia. (Saudi Press Agency via AP)

Dubai, 11 Ramadhan1438/5 Juni 2017 (MINA) –  Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir dan Bahrain menyatakan memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar hari Senin, dengan tuduhan penguasa Qatar mendukung faksi-faksi teroris dan memicu konflik regional.

Negara-negara tersebut megatakan akan memutus hubungan udara, laut dan darat dengan Qatar yang menjadi tuan rumah pangkalan depan komando Pusat Militer Amerika Serikat (AS) dan juga tempat Piala Dunia 2022. Demikian The Washington Post memberitakan yang dikutip MINA.

Sebagaimana diberitakan kantor berita lain, Uni Emirat Arab menunda layanan maskapai penerbangan besarnya ke Qatar, yaitu Etihad Airways, Emirates dan FlyDubai, yang dimulai pada hari Selasa pagi. Hal ini menyebabkan lintas udara terganggu.

Namun Arab Saudi mengatakan, pihaknya mengambil tindakan tersebut untuk melindungi keamanan nasionalnya dari bahaya terorisme dan ekstremisme.

Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan, tindakan tersebut tidak memiliki dasar dan tidak dapat dibenarkan.

Pemutusan hubungan tersebut terjadi setelah beberapa minggu Presiden Trump bertemu dengan para pemimpin Arab dan Muslim di Arab Saudi dan menyerukan sebuah front terpadu mengenai ekstremisme dan pengaruh regional oleh saingannya Iran.

Saat Trump meninggalkan wilayah tersebut, timbul perseteruan yang luar biasa antara negara-negara Arab tersebut dengan Qatar.

Hal ini dianggap sebagai sebuah keberhasilan Trump. Namun, analis di Timur Tengah memandang hal tersebut justeru akan memperburuk perselisihan lokal yang pada akhirnya akan menghambat usaha AS membentuk koalisi. (T/ism/RS1)

Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri

Mi’raj Islamic News Agency/MINA

Rekomendasi untuk Anda

Bendera Palestina dikibarkan di komplek Masjid Al-Aqsa (Sumber: Anadolu Agency)
Palestina
Palestina
Palestina
Kolom
Internasional