Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ENAM ALASAN MENGAPA PERAYAAN VALENTINE TERLARANG BAGI MUSLIM

Ali Farkhan Tsani - Selasa, 10 Februari 2015 - 07:38 WIB

Selasa, 10 Februari 2015 - 07:38 WIB

5651 Views

<a href=

Sena Quashie" width="164" height="194" /> Sena Quashie. (Dok: Pulse)

Oleh : Sena Quashie, Editor Media Online Pulse Ghana, Afrika

Hari Valentine (Valentine’s Day) selalu ramai dirayakan dengan hura-hura dan pergaulan bebas pria wanita di kota-kota besar Amerika dan negara-negara Barat. Kini budaya liberal itu dikirim ke negara-negara berkembang.

Padahal jika dikaji secara objektif, ternyata perayaan Hari Valentine tidak sesuai alias haram dalam pandangan ajaran Islam.

Berikut enam alasan mengapa perayaan tersebut terlarang bagi umat Muslim untuk merayakannya.

Baca Juga: [Hadits Al-Arbain ke-24] Tentang Haramnya Berbuat Zalim

Pertama, perayaan Hari Valentine merupakan acara ritual pada zaman Romawi, bukan dari ajaran Islam. Ini menunjukkan bahwa acara tersebut merupakan ajaran yang secara khusus milik orang-orang Kristen Romawi, bukan dari Islam. Oleh karena itu, umat Islam tidak sepatutnya berada pada salah satu bagian acara di dalamnya.

Kedua, ini adalah kesalahan membingungkan dengan istilah yang mereka dan apa sebenarnya maksud di baliknya.

Sebab, hari yang mengusung tema cinta dan kasih sayang ini, ternyata adalah hari melampiaskan cinta romantisme, pacaran, pergaulan muda-mudi hingga dijadikan sebagai hari pergaulan dan seks bebas tanpa batas.

Mereka tidak berbicara tentang cinta yang murni, seperti cinta antara seorang suami terhadap isterinya atau seorang isteri kepada suaminya.

Baca Juga: Bantuan Pangan untuk Palestina

Mereka tidak membedakan antara cinta yang sah dalam hubungan antara suami dan isteri, serta cinta terlarang laki-laki perempuan yang bukan mahramnya. Bahka, menjadi festival bagi mereka dan sarana mengungkapkan cinta bebasnya.

Ketiga, ekspresi perasaan dan emosi cinta tanpa batas bukan ajaran yang dibenarkan bagi Muslim, untuk mengalokasikan satu hari khusus untuk perayaan cinta berdasarkan pikiran nafsu.

Bagaimana mungkin seorang suami mencintai isterinya lalu mengungkapkan cintanya dengan memberikan hadiah miusalnya, atau surat, pesan, atau cara lainnya, haya dalam satu hari saja.

Padahal cinta sejati terwujud sepanjang tahun, bukan hanya pada satu hari dalam setahun.

Baca Juga: Keutamaan Menulis: Perspektif Ilmiah dan Syari

Keempat, tidak ada ajaran agama yang mendorong pemeluknya untuk mencintai dan merawat satu sama lain, melebihi dari ajaran Islam.

Dalam Islam, ajaran cinta dan kasih sayang sesama manusia, bahkan dengan alam sekitarnya berlaku setiap saat dan dalam segala situasi, tidak hanya pada satu hari tertentu.

Ini karena memang Islam mendorong kita untuk mengekspresikan kasih kita sepanjang waktu.

Rasulullah Shallallahu `Alaihi Wasallam sendiri menyebuytkan di dalam sabdanya, “Jika seseorang mencintai saudaranya, hendaklah ia mengatakan kepadanya bahwa ia mencintainya karena Allah.” (Riwayat Abu Dawud).

Baca Juga: Daftar Hitam Pelanggaran HAM Zionis Israel di Palestina

Juga hadits lainnya, yang mengatakan, “Demi Tuhan yang jiwaku di tangan-Nya, kalian tidak akan masuk surga sampai kalian benar-benar beriman, dan kalian tidak akan benar-benar beriman hingg kalian saling mencintai satu sama lainnya”.

Penyebaran ucapan salam dalam Islam pun menunjukkan bahwa Islam mengajarkan cinta, kasih sayang dan keselamatan.

Kelima, cinta dalam Islam adalah apresiasi lebih luas dan lebih menyeluruh, tidak dibatasi hanya untuk satu jenis cinta antara seorang pria dan seorang wanita.

Ada banyak jenis cinta, dan yang paling utama adalah cinta kepada Allah dan cinta kepada Rasulullah Shallallahu `Alaihi Wasallam.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-23]  Keutamaan Bersuci, Shalat, Sedekah, Sabar, dan Al-Quran

Allah pun sangat senang terhadap hamba-hamba-Nya yang mencintai kebaikan, cinta kebenaran, cinta agama, hingga cinta untuk mati syahid.

Valentine termasuk ke dalam makna cinta yang salah dan berbahaya, karena hanya membatasi cinta dalam luas dan suci ke dalam batasan sempit dan maksiat.

Keenam, orang-orang Barat berpikir, bahwa melampiaskan cinta sebelum menikah adalah hal yang baik. Jadi, bagaimana kita bisa percaya bahwa Hari Valentine adalah manfaat bagi umat Islam?

Justru perayaan tersebut hanyalah panggilan untuk membolehkan segala cara pelampiasan cinta, dan dengan cara yang tidak bermoral dan melalui hubungan terlarang.

Baca Juga: Sejarah Palestina Dalam Islam, tak Ada Jejak Yahudi Sedikit Pun

Oleh karena itu, para suami yang tulus mencintai isterinya, para orang tua yang mencintai dengan tulus anak-anaknya, tidak perlu membuat acara liburan pada Hari Valentine ini untuk mengingatkan dia tentang cintanya. Ungkapan cinta yang suci dan benar semestinyalah setiap saat dan pada semua kesempatan. (Sumber: Here’s Why It’s Haram For Muslims To Celebrate Valentine’s Day, Pulse Online, edisi 2 Februari 2015, Terjemah bebas oleh Ali Farkhan Tsani, Redaktur Mi’raj Islamic News Agency (MINA). (T/P4).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Pelanggaran HAM Israel terhadap Palestina

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Tausiyah
Indonesia
Indonesia