Beijing, MINA – Tentara Pembebasan Rakyat China (Chinese People’s Liberation Army/PLA) dilaporkan mengerahkan enam kapal perang di Timur Tengah pekan ini, di tengah situasi panas perang antara gerakan perlawanan Palestina dan Israel.
Satuan tugas pengawalan angkatan laut ke-44 PLA disebut berada di Oman melakukan latihan bersama dengan Angkatan Laut Oman dalam operasi rutin yang melibatkan kapal-kapal tersebut sejak Mei.
Keenam kapal perang tersebut sendiri terdiri dari kapal perusak berpeluru kendali, kapal pasokan terintegrasi, hingga kapal fregat.
Diberitakan Sputnik, keberadaan kapal perang China ini terdeteksi bersamaan dengan pengiriman kapal Amerika Serikat ke Mediterania Timur baru-baru ini.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Amerika Serikat mengerahkan dua kapal induk ke Mediterania Timur, wilayah perairan sekitar Gaza, Palestina, untuk membantu Israel melawan pejuang di Gaza.
“Presiden sebagai panglima tertinggi akan melakukan apa yang harus dia lakukan untuk menjaga kepentingan keamanan nasional Amerika Serikat,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, pekan lalu.
Langkah AS mengirim kapal guna membantu Israel sendiri dikecam oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Menurut Erdogan, kehadiran militer AS di daerah konflik hanya akan memberi Israel lampu hijau untuk melakukan pembantaian di Gaza.
Sejak perang Hamas dan Israel pecah pada 7 Oktober lalu, AS memang menyatakan dukungan penuh kepada Israel dan mengirimkan kapal induk untuk membantu Tel Aviv melawan gerakan perlawanan Palestina tersebut.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Negara-negara lainnya Inggris, Prancis, Jerman, Australia, hingga Austria juga turut mengirim dukungan militer untuk Tel Aviv.
Di sisi lain, China hingga Rusia menyatakan dukungannya terhadap Palestina. China menganggap akar penyebab konflik Israel-Palestina yaitu pengabaian terhadap hak-hak warga Palestina, terutama soal hak untuk merdeka. (T/R4/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza