Lampung Selatan, 1 Dzulhijjah 1436/14 September 2015 (MINA) – Ahmad Sayyid Rodhi aktifis pendidikan dari Yayasan Ebdaa Mesir mengajak umat Islam untuk senang belajar Bahasa Arab.
Hal ini disampaikan Ahmad dihadapan ratusan jama’ah Tabligh Akbar yang digagas Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Lampung di Masjid Taqwa Komplek Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al Fatah Muhajirun Negararatu Natar Lampung Selatan, Ahad, (13/9).
“Betapa pentingnya mempelajari Bahasa Arab bagi orang mukmin, tidak di ragukan lagi bahwa Bahasa Arab adalah bahasa yang wajib dipelajari bagi setiap Muslim, bahasa terindah sebagaimana firman Allah yang artinya, “Sesungguhnya kami menurunkan Al Quran dengan Bahasa Arab, agar kamu dapat memahaminya,” ujarnya mengutip Qs. Yusuf ayat 2.
Lebih lanjut ia memaparkan enam poin penting mempelajari Bahasa Arab antara lain; pertama, tidak ada dalam suatu tempat pun di dunia ini kecuali terdapat Bahasa Arab.
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
“Tidak ada bahasa yang mampu untuk menyampaikan wahyu kecuali Bahasa Arab, karenanya Allah menurunkan bilisanin arabiyin mubin dengan Bahasa Arab yang sangat jelas,” tegasnya.
Contoh untuk kata singa dalam Bahasa Arab mempunyai beberapa nama dan setiap nama memiliki makna.
“Dalam bahasa Arab, Al-asad adalah kata umum untuk mengartikan singa, namun bisa disebut ustaamah apabila si singa sedang tenang tetapi ia berhati-hati atau berwaspada. Apabila singa dalam masa penyerangan maka orang Arab menyebutnya ghodhonfaar, ini bukti keistimewaan bahasa Arab,” paparnya.
Kedua, Bahasa Arab adalah kunci atau pembuka bagi seorang Muslim untuk memahami Al Quran dan As Sunnah, karenanya tidak mungkin seseorang memahami atau pemahamanya akan benar kecuali bila ia paham Bahasa Arab.
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
“Belajarlah Bahasa Arab karena sesungguhnya Bahsa Arab adalah sebagian dari agamamu,” ujarnya mengutip Atsar Umar.
Kemudian keistimewaan yang ketiga, dengan Bahasa Arab maka kita bisa menegakkan hujjah kepada manusia. Kelak Nabi Muhammad beserta umatnya akan bersaksi dihadapan Allah untuk membela Nabi-Nabi terdahulu.
Keempat, Bahasa Arab adalah sumber kekuatan bagi umat Islam karena Bahasa Arab adalah bahasa Al Quran dan hadis, dan ia adalah tanda atau identitas dari umat Islam.
“Karena itu sudah sepantasnya kita sebagai umat Islam bisa berbahasa Arab dan memiliki keinginan tinggi dalam mempelajarinya,” ujar aktifis yang masih aktif kuliah di Jurusan Kimia Universitas Elminia Mesir ini.
Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak
Kelima, tidak ada jalan untuk menyatukan umat Islam kecuali apabila orang-orang a’jam (bukan Arab) juga orang orang Arab belajar Bahsa Arab, dan umat Islam tidak akan bersatu kecuali kembali kepada Al Quran dan Sunah yang menggunakan Bahasa Arab.
“Kita tidak mungkin bersatu kecuali dengan Al Quran dan Sunnah. Juga tidak mungkin bisa memahaminya kecuali dengan Bahasa Arab.
Keenam, orang-orang selain orang Arab lebih berpegang teguh kepada Al Quran dan Sunnah. “Dalam waktu sebentar saya telah menyaksikan kalian di Muhajirun ini telah mencintai Al Quran , syi’ar-syi’ar Islam dan Sunnah, kalian lebih berakhlakul karimah dari pada orang-orang Arab dan saya juga menyaksikan dalam diri kalian tidak ada kekurangan kecuali satu yaitu belum menguasai Bahasa Arab,” ujarnya.
“Saya mengatakan seperti ini karena sejarah membuktikan, sebab Sunnah Nabi yang telah sampai kepada kita ada enam (6) kitab. Yaitu Bukhori, Muslim, Tirmidzi, Abu daud, Nasa’i, dan Ibnu Majah mereka bukan orang arab tetapi belajar Bahasa Arab sehingga mereka bisa mengkhidmatkan diri dan waktunya untuk agama,” tambahnya.
Baca Juga: Krisis Suriah, Rifa Berliana: Al-Julani tidak Bicarakan Palestina
Dia berharap dari Indonesia khususnya warga Muhajirun ini dapat berbahasa Arab, sehingga dari dusun ini akan muncul imam-imam seperti Imam Bukhori, Muslim dan lainnya. (L/eth/sfh/K08/R02).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: AWG Selenggarakan Webinar “Krisis Suriah dan Dampaknya bagi Palestina”