St. Petersburg, 8 Rajab 1438/5 April 2017 (MINA) – Otoritas keamanan Rusia telah menangkap enam orang yang diduga sebagai pelaku teror di stasiun kereta bawah tanah St. Petersburg, Rusia, mereka diduga terlibat dalam aktivitas terorisme.
Komite Investigasi Rusia dalam pernyatannya mengatakan, mereka yang ditangkap berasal dari negara-negara Asia Tengah yang dulu bagian dari Uni Soviet.
Wakil Walikota, Anna Mityanina mengatakan, serangan teror tersebut menewaskan 14 orang dan 55 orang luka-luka. Sebagaimana dikutip dari The Washington Post, (5/4).
Penyerang diduga merupakan penduduk asli negara Asia Tengah, Kyrgyztan. Tersangka pembom yang telah teridentifikasi adalah Akbardzhon Dhzalilov (22).
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Sementara itu, Komite Investigasi Rusia mengatakan, pihaknya telah mencari rumah kediaman Dhzalilov di St. Petersburg, juga memastikan CCTV di luar rumah Dhzalilov yang menunjukan dirinya meninggalkan rumah dengan membawa tas dan ransel.
Bom itu meledak di kereta bawah tanah di kota terbesar kedua di St. Petersburg Rusia, Senin (3/4). DNA Dhzalilov ditemukan dari tas miliknya.
Dalam hal ini, Presiden Rusia Vladimir Putin juga mengingatkan, terorisme dapat terjadi di negara manapun. “Sebagaimana kita tahu, semua negara memungkinkan dan bisa menjadi target serangan terorisme.”(T/R04/RS1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza