Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ERDOGAN KECAM ‘LAWRENCE OF ARABIAS’

Rendi Setiawan - Selasa, 14 Oktober 2014 - 22:40 WIB

Selasa, 14 Oktober 2014 - 22:40 WIB

801 Views

TURKEY-POLITICS-ERDOGAN
Presiden Turki,
Presiden <a href=

Turki, " width="300" height="168" /> Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (Foto: AFP)

Istanbul, 20 Dzulhijjah 1435 H/14 Oktober 2014 M (MINA) – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan pada Jumat lalu mengecam “Lawrence of Arabias” yang menurutnya bertekad menimbulkan masalah di Timur Tengah.

T. E. Lawrence, seorang intel dari Inggris, lebih dikenal sebagai Lawrence of Arabia, membantu para pemimpin Arab melawan pemberontakan gerilya melawan pasukan dari Kekaisaran Ottoman di padang gurun selama Perang Dunia I. Kantor berita Alarabiya dan Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Selasa.

Terutama setelah tahun 1960-an, film ini sangat sukses. Bahkan, Lawrence masih dianggap sebagai pahlawan di Inggris dan banyak negara Arab.

Tapi Erdogan menegaskan, ia melihat ikon dari Inggris itu terkenal karena mengadopsi kebiasaan berbusana Arab sebagai simbol yang tidak diinginkan di luar wilayah di mana tidak ada pengaruh Turki.

Baca Juga: AS Tingkatkan Serangan terhadap Cabang Al-Qaeda Hurrasud-Din

“Lawrence adalah seorang mata-mata Inggris yang menyamar sebagai orang Arab,” kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi di sebuah universitas di Istanbul.

“Ada Lawrences sukarela baru, menyamar sebagai wartawan, pria religius, penulis dan teroris,” tambahnya.

Dia menegsakan, “adalah tugas kita untuk menjelaskan kepada dunia bahwa ada Lawrences  modern yang tertipu oleh organisasi teror.”

Tidak jelas apakah omelan Erdogan memiliki target khusus, tapi itu ditujukan pada kekuatan-kekuatan luar negeri yang menurutnya ingin melemahkan Turki dan menggoyahkan Timur Tengah.

Baca Juga: Mesir akan Jadi Tuan Rumah KTT Arab tentang Rekonstruksi Gaza

“Mereka membuat perjanjian Sykes-Picot bersembunyi di balik kebebasan pers, perang kemerdekaan atau jihad,” katanya, mengacu pada kesepakatan antara Inggris dan Prancis yang berusaha untuk membagi Kekaisaran Ottoman ke dalam pengaruh mereka.

Lawrence, yang meninggal dalam kecelakaan sepeda motor pada tahun 1935, bertindak sebagai penghubung antara pasukan Inggris dan pemimpin Arab selama Revolusi Arab melawan kekuasaan Ottoman.

Statusnya sebagai tokoh ikonik sejarah modern, diabadikan dalam sebuah film pada 1962 yang disutradarai oleh David Daging dibintangi Peter O’Toole. (P011/R01)

 

Baca Juga: Turki Renovasi Bandara Internasional Damaskus yang Rusak Imbas Perang Saudara

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Arab Saudi Siap Jadi Tuan Rumah Pertemuan Trump-Putin

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Dunia Islam
Internasional
Internasional
Kolom
Indonesia
MINA Sport
Haji 1445 H
Menteri Agama (Menag RI) Nasaruddin Umar (foto: Kemenag RI)
Indonesia