Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ERDOGAN KRITIK SIKAP OBAMA SOAL PEMBUNUHAN DI CHAPEL HILL

Rendi Setiawan - Jumat, 13 Februari 2015 - 11:57 WIB

Jumat, 13 Februari 2015 - 11:57 WIB

737 Views

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. (Foto: Press Tv)
<a href=

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. (Foto: Press Tv)" width="300" height="169" /> Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. (Foto: Press Tv)

Mexico City, 23 Rabi’ul Akhir 1436/13 Februari 2015 (MINA) – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengkritik sikap Presiden AS Barack Obama atas kelambanan sikapnya terhadap pembunuhan sepasang pengantin baru beserta seorang adik perempuannya di Chapel Hill, Carolina utara.

Dalam konferensi pers pada Kamis, bersama rekannya dari Meksiko, Enrique Pena Nieto di Mexico City, Erdogan mengecam pembunuhan dan bertanya mengapa Obama dan Wakil Presiden, Joe Biden serta Menteri Luar Negeri John Kerry tidak mengambil sikap tegas seperti yang mereka lakukan terhadap kasus Charlie Hebdo.

“Jika anda tidak berbuat adil ketika Muslim disakiti, maka masyarakat dunia juga tidak akan adil terhadap anda,” kata Erdogan, Press Tv melaporkan dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Deah Shaddy Barakat (23), istrinya Yusor Mohammad Abu-Salha (21) yang baru menikah pada Desember lalu serta adiknya Razan Mohammad Abu-Salha (19) meninggal, Selasa setelah seorang pria bersenjata menembak mereka di sebuah apartemen di Chapel Hill, North Carolina. Polisi telah menangkap penembak yang diidentifikasi bernama Craig Stephen Hicks (46).

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

Islamophobia

Ayah dari dua korban perempuan yang meninggal pada peristiwa itu, Mohammad Abu-Salha, mengatakan bahwa pembunuhan termotivasi oleh kebencian terhadap umat Islam.

Polisi mengatakan, mereka sedang memeriksa apakah pembunuhan itu termotivasi agama atau bukan, namun mereka menekankan, penyelidikan awal menunjukkan bahwa perselisihan antara Hicks dan korbannya terjadi di tempat parkir yang akhirnya menyebabkan pembunuhan.

Abu-Salha menegaskan, “Bagaimanapun, ini bukan sengketa tempat parkir, ini adalah kejahatan rasial,” tegasnya.

Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza

“Orang ini telah memilih putri saya dan suaminya sebagai korban beberapa kali sebelumnya, dan ia berbicara dengan pistol di pinggangnya,” tambahnya.

Penembakan itu telah menyebabkan kemarahan di kalangan umat Islam di seluruh dunia. Banyak yang mengklaim insiden itu akan mendapatkan perhatian lebih jika penyerang itu adalah seorang Muslim dan korban adalah kulit putih non-Muslim.

Pada Rabu, sekitar 4.000 orang berkumpul di University of North Carolina di Chapel Hill untuk berbela sungkawa atas meninggalnya tiga mahasiswa tersebut. (T/P011/R03)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Palestina
Internasional
Internasional