Ankara, MINA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Jumat (26/9) terus mengambil jalur berlawan dan menolak untuk patuh pada kebijakan sanksi Amerika Serikat terhadap Iran.
“Tidak mungkin bagi kami untuk membatalkan hubungan dengan Iran sehubungan dengan minyak dan gas alam. Kami akan terus membeli gas alam kami dari sana,” kata Erdogan kepada wartawan Jumat, ketika kembali dari Majelis Umum PBB. Turki adalah importir gas alam terbesar kedua Iran, VOA melaporkan.
“Pentingnya pengumuman ini adalah ekonomi,” kata pakar Iran, Jamshid Assadi, dari Sekolah Bisnis Burgundy Prancis. “Setiap pemasukan dalam situasi Teheran sangat disambut baik oleh rezim, yang semakin kekurangan dana,” imbuhnya.
Presiden Donald Trump memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Teheran setelah menarik AS dari perjanjian nuklir internasional dengan Iran. Dijuluki “kampanye tekanan maksimum” oleh Trump, para pejabat Gedung Putih mengindikasikan mereka ingin memangkas ekspor energi Iran menjadi nol.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
“Strategi besar Amerika di kawasan itu, tidak sejalan dengan kebijakan luar negeri Turki, tidak sekarang dan tidak di masa lalu,” kata profesor hubungan internasional Huseyin Bagci dari Middle East Technical University di Ankara. “Turki tidak akan melawan Iran; kami tidak akan menjadi musuh Iran. Pesaingnya iya, tetapi tidak pernah menjadi musuhnya.”
Erdogan mengakui sanksi AS berdampak pada perdagangan dengan Iran, mengatakan perusahaan swasta Turki telah membatasi pembelian minyak dari negara Islam itu untuk menghindari tindakan sanksi.
Berbicara secara anonim, seorang bankir Eropa mengatakan perusahaan-perusahaan Turki yang beroperasi secara internasional tidak akan mengambil risiko terkena sanksi AS dengan melakukan perdagangan dengan Iran.
Meski begitu, presiden Turki berjanji untuk meningkatkan perdagangan bilateral Iran. “Mengenai masalah ini (perdagangan) terutama dan banyak masalah lainnya, kami akan melanjutkan hubungan kami dengan Iran,” tegas Erdogan. (T/R11/RS3)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Mi’raj News Agency (MINA)