Turki, MINA – Presiden Recep Tayyip Erdoğan mengatakan kepada timpalannya dari Palestina Mahmoud Abbas bahwa Turki akan terus mendukung rakyat Palestina
Hal itu disampaikan melalui panggilan telepon dengan Abbas, Jumat lalu, seperti dilaporkan Daily Sabah, Sabtu (22/12).
Kedua presiden bertukar pandangan tentang mencegah langkah-langkah yang salah yang akan menghambat solusi untuk masalah Palestina.
Mereka juga membahas keputusan negara-negara yang akan memindahkan kedutaannya ke Yerusalem, bersama dengan perkembangan regional.
Baca Juga: Puluhan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Al-Aqsa
Amerika Serikat membuka kedutaan besarnya di Yerusalem pada bulan Mei meskipun ada perlawanan keras dari kawasan tersebut dan Uni Eropa. Hanya Guatemala dan Paraguay yang mengikuti, tetapi Asuncion kemudian membalikkan keputusan ini.
Status Yerusalem, rumah bagi situs-situs suci bagi kepercayaan Muslim, Yahudi dan Kristen, adalah salah satu hambatan terbesar bagi perjanjian perdamaian antara Israel dan Palestina yang menginginkan Yerusalem Timur diakui sebagai ibu kota negara Palestina yang merdeka.
Israel menganggap semua Yerusalem sebagai ibu kotanya, termasuk sektor timur yang dicaploknya dalam langkah yang tidak pernah diakui secara internasional, setelah perang Timur Tengah 1967. PBB mengatakan status Yerusalem hanya dapat diselesaikan melalui negosiasi. (T/R11/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Kembali Serang Sekolah di Gaza, 7 Orang Syahid