Istanbul, 14 Dzulhijjah 1435/8 Oktober 2014 (MINA) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan, Selasa (7/10), Turki sudah menyaipkan pasukannya di perbaratasan menyusul jatuhnya kota Kobane di Suriah (dekat perbatasan Turki) ke tangan ISIS.
Erdogan berjanji dalam pidatonya pekan lalu, Turki akan melawan kelompok Negara Islam Irak dan Syam (ISIS), meskipun tidak ikut bergabung dalam koalisi besar AS dalam melawan ISIS, Al Jazeera melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Kami akan melawan secara efektif kepada keduanya (ISIS) dan semua organisasi teroris lainnya di kawasan ini,” kata Erdogan saat membuka parlemen sesi musim gugur. “Ini akan selalu menjadi prioritas kami.”
Turki telah mengirimkan tank ke daerah perbatasan yang terancam oleh kemajuan ISIS di Kobane. Sejauh ini, tentara Turki tidak campur tangan dalam pertempuran sengit di seberang perbatasan.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Pejuang ISIS terus merangsek menyerang pasukan Kurdi yang berjuang mempertahankan Kobane. Sementara serangan udara dari pasukan koalisi AS terus menargetkan pejuang ISIS.
Pasukan Kurdi telah berusaha untuk menghentikan kemajuan ISIS selama beberapa pekan, tetapi pada Senin lalu, pejuang ISIS memasuki kota dari selatan dan timur, dan mengibarkan bendera mereka di atas sebuah bukit dan bangunan dekat perbatasan Turki.
Jika pasukan ISIS berhasil menguasai Kobane, maka dipastikan sepanjang perbatasan Suriah-Turki berada dalam pengawasan ISIS.
Suku Kurdi di Turki telah marah dengan melakukan demonstrasi di berbagai kota dan menuding pemerintah kurang melakukan tindakan.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Hampir 200.000 orang telah melarikan diri dari Kobane dan desa-desa sekitarnya sejak pertempuran dimulai pertengahan September lalu. (T/P001/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama