Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ERDOGAN: VANDALISME SELAMA PROTES KOBANE HARUS DIHUKUM

Rudi Hendrik - Senin, 3 November 2014 - 11:38 WIB

Senin, 3 November 2014 - 11:38 WIB

649 Views

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berpidato di depan massa di Istanbul, Ahad (2/11). (Foto: AA)
<a href=

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berpidato di depan massa di Istanbul, Ahad (2/11). (Foto: AA)" width="300" height="203" /> Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berpidato di depan massa di Istanbul, Ahad (2/11). (Foto: AA)

Istambul, 10 Muharram 1436/3 November 2014 (MINA) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, para pelaku kekerasan dan pembunuhan yang dilakukan dengan dalih memprotes serangan kelompok  bersenjata ISIS di Kobane, tidak akan luput dari hukuman.

“Jangan pernah berpikir penyerang ini akan luput dari hukuman. Kesatuan keamanan dan intelijen kami mencari pelaku dan pembunuh satu per satu dan akan membuat mereka berdiri di depan pengadilan,” katanya di depan massa di Istanbul, Ahad (2/11), Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.

Protes mematikan pro-Kurdi meletus selama liburan Idul Adha pada 6 Oktober, sehari setelah gerilyawan ISIS memasuki kota perbatasan Suriah-Turki, Kobane, yang juga dikenal dengan nama Ayn Al-Arab.

Demonstrasi menewaskan sedikitnya 38 orang dan dua polisi meninggal.

Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan

Bentrokan mematikan juga menyebabkan kerusakan fasilitas di beberapa provinsi seperti gedung-gedung dan kendaraan pemerintah, bahkan van Bulan Sabit Merah dibakar.

Bentrokan antara ISIS dan unit bersenjata Kurdi, Partai Uni Demokratik (PYD), telah berlangsung di Kobane sejak pertengahan September.

Sekitar 200.000 warga Suriah melarikan diri ke Turki dari Kobane bulan lalu, menyisakan sekitar 2.000 pejuang Kurdi di kota. (T/P001R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

 

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Palestina
Internasional
Internasional