Sharm el-Sheikh, MINA – Para pemimpin Arab dan Eropa pada Senin, 25 Februari, menegaskan kembali posisi bersama mereka untuk mencapai solusi dua Palestina-Israel.
“Kami menegaskan kembali komitmen kami untuk mencapai solusi dua negara berdasarkan semua resolusi PBB yang relevan, sebagai satu-satunya cara realistis untuk mengakhiri pendudukan yang dimulai pada 1967, termasuk Yerusalem Timur,” pernyataan bersama setelah KTT dua hari Liga Arab-Uni Eropa, yang berakhir di kota Sharm el-Sheikh, Mesir.
Pernyataan menambahkan, solusi itu untuk mencapai perdamaian yang adil, abadi, dan komprehensif antara Israel dan Palestina melalui negosiasi langsung antara para pihak yang membahas semua masalah status akhir. Kantor Berita WAFA melaporkan.
Para pemimpin dari kedua belah pihak juga menekankan posisi mereka bahwa pemukiman Israel di wilayah Palestina yang diduduki adalah ilegal berdasarkan hukum internasional.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mereka menegaskan pentingnya status quo bersejarah untuk tempat-tempat suci di Yerusalem, termasuk yang berkaitan dengan penjagaan oleh Kerajaan Yordania.
“Kami juga menekankan kembali peran UNRWA yang sangat diperlukan dan kebutuhan untuk mendukungnya secara politis dan finansial, agar dapat terus memenuhi mandat PBB,” lanjut deklarasi tersebut.
Mereka menyatakan keprihatinan mereka tentang situasi kemanusiaan, politik, keamanan dan ekonomi di Jalur Gaza, dan menyerukan semua pihak untuk mengambil langkah segera untuk menghasilkan perubahan mendasar ke arah yang lebih baik.
Mereka menyebutkan poisisinya sebagai penghormatan penuh terhadap hukum internasional, termasuk hak asasi manusia dan hukum humaniter, khususnya sehubungan dengan perlindungan warga sipil.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Para pemimpin dan kepala pemerintahan dari 28 negara Eropa dan 21 negara-negara Arab membahas selama dua hari tantangan bersama dan cara-cara untuk meningkatkan peluang kerja sama timbal balik.
Ini adalah pertemuan pertama yang menyatukan para kepala negara dan pemerintah Arab dan Eropa untuk mengatasi masalah-masalah mendesak, termasuk terorisme, kejahatan terorganisir dan imigrasi ilegal. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon