Jakarta, MINA – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menegaskan, penyerangan terhadap rumah ibadah dan simbolnya, baik pastur, pendeta, ustadz, ulama maupun kyai, sama saja serangan kepada jantung bangsa Indonesia. Seperti kejadian diserangnya ulama di Jawa Barat, atau diserangnya pastur di DI Yogyakarta baru-baru ini.
“Kita menyesalkan terjadinya insiden tersebut. Dan, yang mengacau rumah ibadah dan simbol-simbol agama adalah musuh bangsa, siapa pun dia,” tegas Fahri, Senin (12/2).
“Apalagi, provokasi ini rutin dan kita tidak boleh terpengaruh atau menjadi tidak percaya diri bahwa kita bangsa cinta damai,” sambungnya.
Dikutip dari rilis DPR RI, Fahri meminta kepada negara untuk secepatnya bertindak, tanpa membeda-bedakan golongan. “Negara harus hadir dan bertindak atas penyerangan tersebut,” ujarnya.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Menurut Fahri, rumah ibadah haruslah dijaga. Bahkan, ia menyamakan rumah ibadah dengan hati, yang harus dijaga karena bila terluka maka akan membuat dunia bergoncang.
“Setiap kita mendengar ada rumah Ibadah yang diserang, dada kita selalu terus berdegup kencang. Entahlah, mungkin karena kita tahu bahwa yang diserang adalah rumah kita sendiri, tak peduli apapun agama dan keyakinan,” imbuhnya.
“Dalam perang pun, rumah ibadah adalah tempat yang tak boleh disentuh senjata. Orang yang memasukinya adalah yang tidak ingin lagi berperang dan bersedia memasuki jalur perdamaian maka ia juga tak boleh disentuh,” pungkas Fahri. (R/R05/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka