Gaza, MINA – Faksi-faksi utama Palestina mengumumkan pada Ahad (2/2), pembentukan Komite Nasional Tertinggi, terdiri dari semua kekuatan politik, nasional, dan rakyat di dalam dan di luar wilayah Palestina, untuk menghadapi “Kesepakatan Abad Ini”.
Pembentukan komite berlangsung pada konferensi yang diadakan oleh Komite Tindak Lanjut Pasukan Nasional dan Islam di Kota Gaza, untuk membicarakan kesepakatan sepihak itu.
“Komite akan bekerja untuk mengembangkan rencana konfrontasi yang setara dengan keseriusan pendekatan baru ini, untuk membalikkan semua standar dan nilai-nilai manusia, etika dan hukum,” kata Mohamed Al-Braim, Jurubicara Komite Perlawanan Populer, seperti disebutkan Quds Press, Senin (3/2).
Al-Braim menekankan dalam pidatonya, perlunya “persatuan rakyat dan faksi-faksi dalam menghadapi rencana itu dan untuk mengembangkan strategi terpadu menghadapinya.”
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
“Sangat penting untuk mempercepat perlawanan melalui media, diplomatik, hokum hak asasi manusia, dan melalui orang-orang Arab dan Palestina, serta menginvestasikan semua langkah internasional untuk membatalkan kesepakatan,” ujarnya.
Al-Braim mengkritik posisi beberapa pihak Arab, tanpa menyebutkan nama, terhadap usulan Trump itu.
Dia meminta pihak-pihak tersebut untuk meninjau kembali pendiriannya dan menarik kembali sikap dan harmoni mereka dengan situasi penolakan Arab dan Islam.
Dia juga meminta PBB dan lembaga-lembaga internasional untuk menolak “usulan kesepakatan itu sebagai pelanggaran eksplisit terhadap semua hukum dan keputusan internasional, dan pelanggaran hak-hak nasional Palestina.”
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Dia mendesak Otoritas Palestina untuk mengambil “langkah-langkah praktis dan mengaktifkan perlawanan rakyat dengan segala cara di Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem secara terpadu.” (T/RS2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza