Kushner Salahkan Palestina Karena Tolak “Kesepakatan Abad Ini”

Tepi Barat, MINA – Jared Kushner, menantu Presiden AS Donald Trump dan penasihat untuk konflik Palestina-Israel, pada Selasa (21/7) menyalahkan Palestina atas kegagalan rencana perdamaiannya, yang disebut “”.

Kushner mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada majalah “New Look”, seperti yang dikutip Shehab News Agency, upayanya untuk menyelesaikan konflik Palestina berawal dari niat baik dan rencananya tidak bertujuan memprovokasi Palestina.

“Juga tidak memungkinkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk melakukan apapun yang dia inginkan di Tepi Barat,” katanya, mengacu pada upaya Netanyahu untuk mencaplok bagian-bagian dari Tepi Barat.

Kushner membela rencananya dengan mengatakan, “Apakah itu membuat Israel lebih aman dan pada saat yang sama membawa kehidupan yang lebih baik bagi Palestina?”

Ia meminta orang Palestina bertanggung jawab atas kegagalan rencana tersebut.

Otoritas Palestina (PA) telah menolak rencana perdamaian Washington di Timur Tengah, mengingat bahwa Amerika Serikat berusaha untuk menghilangkan masalah Palestina. Mereka menganggap Amerika Serikat bukan lagi mediator yang dapat diandalkan dalam proses perdamaian.

Dalam sebuah pernyataan pada Februari lalu, Menteri Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina, Riyadh Al-Maliki menekankan, kota suci Yerusalem adalah satu-satunya ibu kota Negara Palestina dan tidak ada solusi untuk masalah Palestina tanpa menyelesaikan masalah pengungsi dan mengakui hak mereka untuk kembali.

Al-Maliki menjelaskan, sejak munculnya permintaan perdamaian itu, pelanggaran-pelanggaran Zionis Israel yang didukung AS terhadap Palestina makin meningkat. (T/R12/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA).

Wartawan: hadist

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.