Ramallah, MINA – Mahmoud Aloul, Wakil Ketua Gerakan Fatah yang berkuasa mengatakan, pengumuman Bahrain tentang membangun hubungan diplomatik dengan negara pendudukan Israel adalah tikaman di belakang, dan pengkhianatan terhadap Perjuangan Palestina, Yerusalem dan kemanusiaan.
Aloul mengatakan kepada radio resmi Voice of Palestine bahwa posisi kepemimpinan Palestina dan Presiden Mahmoud Abbas dibangun atas keinginan rakyat kami dan kemampuannya untuk bertahan, menekankan bahwa gelombang normalisasi baru-baru ini dan tekanan yang diberikan kepada Presiden Abbas dan kepemimpinan tidak akan mempengaruhi posisi mereka sama sekali. Wafa melaporkan Ahad, (13/9).
“Normalisasi ini bertujuan untuk membubarkan perjuangan Palestina dan mendukung kampanye pemilihan Presiden AS Donald Trump dan situasi nasional Benjamin Netanyahu,” kata Aloul.
Dia menggambarkan apa yang terjadi sebagai “komedi” karena sikap resmi Arab dan kegagalan Liga Arab untuk menyetujui resolusi yang menghadapi gelombang normalisasi ini. “Apa yang dilakukan negara-negara ini, dan apakah mereka berkonflik dengan Israel untuk mencari perdamaian dengannya” dia bertanya-tanya.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Wakil Ketua Fatah menyambut baik sikap masyarakat dan organisasi Bahrain yang menyatakan penolakan mereka terhadap kesepakatan normalisasi dan menegaskan dukungan mereka terhadap Palestina. (T/SH/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina