Tikrit, Irak, 18 Jumadil Akhir 1436/7 April 2015 (MINA) – Tim forensik Irak mulai menggali 12 lokasi yang diduga mengubur mayat sebanyak 1.700 tentara yang dibantai tahun lalu oleh Islamic State atau ISIS ketika menguasai Irak utara, Senin (6/4).
PBB mengatakan dalam sebuah laporan, terjadi pembunuhan massal pada Juni lalu terhadap tentara Syiah dari Camp Speicher, bekas pangkalan Amerika Serikat (AS) di luar kota Tikrit, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan.
Gambar-gambar tentara Syiah dibantai, diposting secara online oleh akun yang diduga milik kelompok ISIS, menjadi tindakan paling mematikan dalam satu dekade perang sektarian di Irak.
Penggalian lokasi pemakaman dimulai Senin, beberapa hari setelah para ISIS diusir dari Tikrit oleh pasukan Irak dan paramiliter Syiah.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
“Kami menggali kuburan massal pertama hari ini. Sampai saat ini kami menemukan sedikitnya 20 mayat,” kata Khalid Al-Atbi, seorang pejabat kesehatan Irak yang bekerja sama dengan tim forensik, Reuters melaporkan.
“Itu adalah adegan memilukan. Kami tidak bisa mencegah diri kami menangis. Tindakan barbar liar apa yang bisa membunuh 1.700 orang dengan darah dingin?” katanya.
Laporan PBB bulan lalu mengungkapkan, sekitar 1.500 sampai 1.700 anggota angkatan bersenjata Irak dari Camp Speicher dieksekusi pada 12 Juni oleh ISIS, diduga setelah ditangkap atau menyerah.
Namun hasil penyelidikan pemerintah atas insiden itu belum dipublikasikan.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Pada 30 Maret lalu, Perdana Menteri Irak Haider Al-Abbadi mengumumkan, pasukan keamanan Irak yang didukung kelompok-kelompok milisi kecil telah menguasai Tikrit dan mengusir pejuang ISIS. (T/P001/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon