Jakarta, MINA – Founder Santrinulis, Saiful Falah mengatakan, menulis adalah tingkat tertinggi dalam proses ilmiah, dengan menulis seseorang muslim dapat menyebar manfaat lebih banyak bagi umat.
“Islam adalah agama ilmiah, terbukti wahyu pertama yang diterima Rasulullah surat AL-Alaq yang diawali perintah membaca ‘Iqra’!. Membaca adalah gerbang ilmu dan tangga pertama dari proses ilmiah, selanjutnya memahami. Setelah paham harus disebarkan, agar mengukir banyak manfaat,” ujar Saiful Soleh dalam sambutannya pada acara Santri Menulis Pertama atau Santri Writer Summit di Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia, Depok, Sabtu (28/10).
Saiful melanjutkan, Penyebaran ilmu melalui tulisan dapat terus berjalan meski penulisnya sudah dijemput ajal. Maka penulis adalah tingkat tertinggi dalam proses ilmiah.
Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?
“Mari kita semua para santri Indonesia kembali menyerukan resolusi jihad diantaranya jihad melalui pena,” katanya.
Dia menambahkan, “tidak hanya menulis, santri juga harus dituntut membaca dan mempelajarinya, saatnya kita menulis, hidup ini terdiri dari tiga masa antara lain kelahiran, kehidupan dan kematian,”
“Santri adalah sebuah manifestasi dunia akademik yang dari mereka diharapkan lahir karya-karya ilmiah yang berguna bagi masyarakat luas. Tantangannya adalah bagaimana dakwah santri bisa mentransformasikan ke dunia yang lebih luas,” pungkasnya.
Komunitas Santrinulis tergabung dalam santrinulis.com yang merupakan sebuah media berbasis web/portal untuk komunitas penulis muda muslim mengasah keterampilan menulis dengan berbagai tulisan baik opini, tips, catatan perjalanan, cerita fiksi, dll.
Baca Juga: Jurnalis Antara Sampaikan Prospek Pembebasan Palestina di Tengah Konflik di Suriah
Sejak tahun 2012, jumlah member’user Santrinulis.com terus bertambah hingga saat ini sekitar 2000 orang yang tidak dibatasi usia, profesi ataupun latar belakang pendidikannya.
Santrinulis mempunyai misi untuk menjadi media masyarakat yang potensi dan terpercaya dalam mengembangkan serta mempublikasikan karya tulis mereka.
Dengan terus berupaya mendorong pemuda/pemudi muslim untuk berani tampil di tengah-tengah masyarakat penulis-penulis muda baru.
Memberikan pengetahuan informasi, dan kontribusi positif melalui karya tulis, berita, cerita, riset, dalam semua media tulisan baik di sosisal media, majalah, jurnal, buku, dan lain-lain, dengan menjunjung tinggi pengetahuan, akhlak, dan perdamaian.
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
Untuk itu Santrinulis terus menggalakkan kegiatan-kegiatan seperti pelatihan menulis, seminar, kelas menulis intensif, 30 hari Menulis Buku, dan menerbitkan buku melalui penerbit “Santrinulis PENERBIT”. (L/R07/RS1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama