Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Front Populer untuk Pembebasan Palestina Kecam Rencana Trump Usir Warga Gaza

Ali Farkhan Tsani - 3 menit yang lalu

3 menit yang lalu

4 Views

Warga Palestina memeriksa kerusakan setelah serangan udara Israel terhadap tenda-tenda yang melindungi warga sipil yang mengungsi di Khan Younis, Gaza, pada 17 April 2025. [Ali Jadallah/Anadolu]

Gaza, MINA – Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) mengecam keras pernyataan rasis dan berbahaya Presiden AS Donald Trump, yang merencanakan mengusir penduduk Jalur Gaza ke negara Timur Tengah dengan alasan hendak menjadikan Gaza sebagai “zona bebas” yang diatur sesuai dengan visi AS, tanpa perwakilan nasional Palestina.

Front tersebut menegaskan, bahwa pernyataan Trump, untuk memindahkan hampir satu juta warga Palestina dari Gaza ke Libya, mengungkap mentalitas kolonial yang sakit, yang mengingatkan pada proyek pemindahan, bencana, dan pencabutan yang telah diderita rakyat Palestina sejak tahun 1948. Quds Press melaporkan, Sabtu (17/5).

Pernyataan menambahkan, “Ini adalah mentalitas yang sama yang telah dipraktikkan Amerika Serikat sejak awal berdirinya, melalui tindakan genosida dan pengusiran yang telah menargetkan masyarakat adat di Amerika Utara, dalam konteks proyek pemukiman ekspansionis yang didasarkan pada penghapusan masyarakat adat dan kontrol tanah secara paksa.”

Front tersebut menekankan bahwa pihaknya menegaskan bahwa rakyat Palestina tidak memiliki tanah air kecuali Palestina, dan tidak ada tempat di luar sana, dan bahwa Gaza tidak akan pernah menjadi tempat untuk dideportasi.

Baca Juga: Zionis Lanjutkan Serangan di Gaza Sehari Setelah Trump Tinggalkan Timteng

“Semua rencana pengusiran pasti akan gagal, dan bahwa rakyat kami, yang telah mengorbankan ribuan syuhada dan membuktikan keteguhan mereka dalam menghadapi mesin kolonial yang paling brutal, tidak akan pergi ke mana pun kecuali ke kota-kota dan desa-desa mereka yang diduduki di Palestina bersejarah,” lanjut pernyataan.

Front tersebut juga yakin bahwa seruan untuk mengelola Gaza tanpa kedaulatan dan pemerintahan Palestina merupakan upaya untuk mengambil alih yang bertujuan memisahkan Jalur Gaza dari bagian lain negara dan melenyapkan perjuangan Palestina sepenuhnya.

“Kami menolak mentah-mentah dan akan melawan dengan sekuat tenaga. Kami akan mengajak seluruh rakyat, bangsa, dan rakyat merdeka di seluruh dunia untuk melawan rencana-rencana ini dengan segala cara yang mungkin, dan menegaskan bahwa Gaza adalah bagian tak terpisahkan dari Palestina, dan tak seorang pun berhak menentukan nasibnya, kecuali rakyatnya sendiri,” lanjutnya.

Pernyataan menambahkan, mentalitas Trump didasarkan pada aksi koboi, kesombongan, rasisme, dan memperlakukan masalah orang lain seolah-olah itu adalah transaksi real estat atau proyek komersial.

Baca Juga: 57 Warga Gaza Meninggal Akibat Kelaparan

“Namun hal seperti itu telah gagal sepanjang sejarah dan akan gagal lagi di atas batu karang keteguhan hati rakyat Palestina kami. Rakyat kami tidak pernah dan tidak akan berlutut. Mereka akan tetap teguh dan berpegang teguh pada hak mereka untuk kembali, pembebasan, dan penentuan nasib sendiri, meskipun ada Trump, pendudukan, dan antek-antek mereka,” imbuhnya.

“Gaza adalah tempat yang menjijikkan,” kata Donald Trump kepada Fox News pada hari Sabtu (17/5), dua hari setelah ia meninggalkan beberapa negara Arab di Timur Tengah.

“Ada Hamas, dan semua orang terbunuh di mana-mana. Orang-orang mati kelaparan,” ujar Trump.

Ia menambahkan, “Saya tidak kecewa dengan Netanyahu. Ia orang yang pemarah, dan memang seharusnya begitu setelah 7 Oktober. Ia sangat terluka oleh apa yang terjadi,” ujar Trump.

Baca Juga: Serangan Al-Qassam Tewaskan Tentara Zionis

Padahal baru beberapa hari lalu dalam kunjungan ke Arab Saudi, Trump mengatakan akan menangani Gaza dari kelaparan. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Tanggapi Serangan Israel di Gaza, 7 Negara Eropa Tegaskan Tidak akan Tinggal Diam

Rekomendasi untuk Anda