Furnitur Indonesia Diminati Konsumen Italia

(Foto: Bambu Design)

Roma, MINA – dan produk dekorasi rumah buatan ternyata memiliki pasar yang besar di , demikian keterangan pers KBRI Roma yang dikutip MINA, pada hari Jumat (22/12).

Minat konsumen yang tinggi tersebut mendorong beberapa pengusaha Italia mengimpor dan menjual furnitur dan produk dekorasi rumah dari Indonesia di kota-kota besar Italia seperti Milan.

Seorang importir furnitur terbesar di Italia, Marco Villani, secara khusus membuka toko sekaligus ruang pamer furnitur dan produk dekorasi rumah buatan Indonesia di pusat kota Milan dengan nama Bambu Design.

Menurut Villani, Bambu Design telah menjalin kerja sama dengan produsen furnitur dan pelaku kerajinan tangan dari berbagai kota di pulau Jawa sejak tahun 1996.

“Furnitur bergaya etnik dari Indonesia disukai konsumen dan mempunyai pasar yang relatif besar di Milan. Tingginya permintaan tersebut mendorong saya untuk membuka show room Bambu Design seluas 1800 meter persegi yang terdiri atas 3 lantai khusus produk-produk Indonesia pada tahun 2000,” ujar Villani.

Menurut Atase Perdagangan RI di Italia, Sumber Sinabutar, kiprah Bambu Design dalam mengimpor dan mempromosikan produk Indonesia di Italia tidak luput dari pantauan KBRI Roma dan Kementerian Perdagangan.

Pada Trade Indonesia Expo bulan Oktober lalu, Kementerian Perdagangan menobatkan Bambu Design sebagai salah satu pemenang Primaduta Award 2017.

Trofi Primaduta yang merupakan penghargaan Pemerintah RI terhadap importir produk Indonesia dengan loyalitas terhadap produk Indonesia dan kontributif terhadap nilai ekspor nasional tersebut disampaikan langsung oleh Duta Besar (Dubes) RI untuk Italia, Esti Andayani Selasa (19/12).

Dubes Esti Andayani menyatakan, Bambu Design layak diberikan penghargaan karena memenuhi kriteria sebagai penerima Primaduta Award dari sisi nilai impor dan secara konsisten selama beberapa tahun ini mengimpor berbagai produk dari Indonesia.

Selain itu, Dubes Esti juga menyatakan keberadaan ruang pamer Bambu Design di Milan yang merupakan pusat bisnis dan adibusana sangat menguntungkan Indonesia.

“Ekspor furnitur ke Italia bukan hanya menambah devisa kita, tapi juga mempromosikan kekayaan budaya Indonesia. Desain furnitur dan dekorasi rumah bergaya etnik Indonesia merepresentasikan budaya bangsa Indonesia”, lanjut Dubes Esti Andayani.

Villani menambahkan bahwa letak Milan yang strategis menjadikan Bambu Design bukan hanya menyuplai pasar di Italia namun juga permintaan dari Eropa.

“Kedepannya, kami mempertimbangkan saran Dubes Esti untuk memperluas bidang usaha dengan juga menjual batik dan wastra Indonesia lainnya serta membuka gerai kopi yang menyajikan penganan khas Indonesia,” imbuhnya.

Pejabat Bidang Ekonomi KBRI Roma, Aries Asriadi, menuturkan bahwa Milan adalah salah satu penjuru desain furnitur di Eropa sehingga KBRI Roma selalu ikut serta dalam pameran internasional di kota tersebut.
Dia menjelaskan pada tahun 2017, Indonesia telah mengikuti dua pameran bergengsi dengan skala internasional di Milan yaitu Tortona Design Week untuk promosi desain furnitur dan Homi Milano untuk produk dekorasi rumah.

Saat ini, KBRI Roma bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif tengah mengupayakan agar furnitur Indonesia dapat ditampilkan pada pameran furnitur terbesar Eropa, Salone di Mobile, yang juga dilaksanakan di Milan pada tahun 2018 mendatang.

Prospek peningkatan ekspor Indonesia ke Italia sejalan dengan semakin membaiknya perekonomian Italia. Pada periode Januari-September 2017, ekspor Indonesia mencatat peningkatan hingga 21 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2016. Ekspor Indonesia ke Italia pada tahun 2016 mencapai US$ 1,57 Miliar sementara pada periode Januari-September 2017, ekspor ke Italia telah mencapai US$ 1,60 Miliar.(R/R01/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.