Ankara, 14 Syawal 1437/19 Juli 2016 (MINA) – Sebanyak 118 Jendral dan Laksamana Turki berhenti setelah upaya kudeta terhadap pemerintahan Republik Turki yang sah pada Jumat malam (15/7/2016) waktu setempat gagal dilakukan oleh militer.
Menurut Kantor Berita Anadolu, Pemerintah Turki mengeluarkan keputusan yang memenjarakan 85 dari 118 jendral dan laksamana yang tengah menunggu penyelidikan, demikian yang diberitakan Qudspress dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Turki melakukan investigasi terhadap pasukan keamanan yang sejumlah besar personil militer, termasuk jenderal, laksamana yang disinyalir dipimpin oleh Fethullah Gulen.
Namun Fethullah Gulen menyangkal keterlibatannya dalam kudeta militer dan mengatakan bahwa kudeta mungkin dilakukan oleh pihak oposisi ataupun pihak pendukung partai nasionalis. Gulen juga mengatakan bahwa ia tidak akan kembali ke Turki bahkan jika kudeta berhasil dilakukan.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Selesai interogasi oleh jaksa penuntut umum, disebutkan sejumlah tahanan yang dipenjara atas tuduhan pelanggaran konstitusi, upaya percobaan pembunuhan atau serangan presiden, dan pelanggaran kekuasaan legislatif.
Tidak hanya itu tuduhan juga termasuk pelanggaran terhadap pemerintah, pembentukan organisasi bersenjata, pembunuhan dan mengubah tatanan konstitusional dengan kekuatan senjata.
Perdana Menteri, Binali Yildirim mengatakan pada Senin lalu, jumlah korban tewas mencapai 208, termasuk 60 polisi, 145 warga sipil, dan 491 ribu luka-luka. (T/P004/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon