Kabul, MINA – Korban jiwa dilaporkan setelah gempa berkekuatan 6,3 SR mengguncang Afghanistan utara pada Senin (3/11) dini hari, hanya beberapa bulan setelah gempa mematikan lainnya mengguncang negara itu di tengah serangkaian krisis kemanusiaan.
Gempa terbaru terjadi pada dini hari di kedalaman 28 kilometer (17 mil) dengan episentrum di dekat kota Mazar-i-Sharif, menurut Survei Geologi AS (USGS). The New Arab melaporkan.
Direktorat kesehatan setempat melaporkan jumlah korban awal menunjukkan tujuh orang tewas dan 150 orang luka-luka.
Jaringan komunikasi dan infrastruktur yang buruk sebelumnya menghambat respons bencana di negara pegunungan tersebut, sehingga pihak berwenang tidak dapat menjangkau desa-desa terpencil untuk menilai tingkat kerusakan selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari.
Baca Juga: IOM: Hampir 1.000 Warga Sudan Mengungsi dari Darfur dalam Sehari
Gempa tersebut membuat penduduk Mazar-i-Sharif, salah satu kota terbesar di Afghanistan utara, berlarian ke jalan karena khawatir rumah mereka akan runtuh.
Ini adalah bencana alam terbaru bagi pemerintahan Taliban, yang telah menghadapi tiga gempa bumi besar yang mematikan sejak mengambil alih negara itu pada tahun 2021, bahkan ketika bantuan luar negeri yang menjadi tulang punggung perekonomian negara itu menurun drastis.
Pada bulan Agustus, gempa dangkal berkekuatan 6,0 skala Richter di timur negara itu meluluhlantakkan desa-desa di lereng gunung dan menewaskan lebih dari 2.200 orang.
Gempa besar di Herat barat, dekat perbatasan Iran, pada tahun 2023, dan di provinsi Nangarhar timur pada tahun 2022 menewaskan ratusan orang dan menghancurkan ribuan rumah.
Baca Juga: Siapa Sebenarnya Kelompok RSF yang Mengguncang Sudan?
Perserikatan Bangsa-Bangsa dan badan-badan bantuan telah memperingatkan bahwa kelaparan meningkat di kalangan penduduk Afghanistan, dan negara yang terisolasi itu menderita krisis kemanusiaan yang diperparah oleh kekeringan, pembatasan ekonomi pada sektor perbankan, dan pengusiran jutaan warga Afghanistan dari negara tetangga Iran dan Pakistan.
Gempa bumi sering terjadi di Afghanistan, terutama di sepanjang pegunungan Hindu Kush, dekat pertemuan lempeng tektonik Eurasia dan India.
Banyak rumah di negara yang sebagian besar penduduknya tinggal di pedesaan, yang hancur akibat perang selama puluhan tahun, dibangun dengan buruk dan seringkali membutuhkan waktu berjam-jam atau bahkan berhari-hari untuk menempuh perjalanan melalui jalur curam ke desa-desa terpencil, yang seringkali terputus dari bantuan saat terjadi bencana atau cuaca buruk. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Perjalanan Maut Warga Sudan Menyelamatkan Diri dari el-Fasher
















Mina Indonesia
Mina Arabic