GEMPA NEPAL, 65 DESA HANCUR

Seorang wanita Nepal berjalan di gang penuh reruntuhan gedung. (Foto: AP)
Seorang wanita Nepal berjalan di gang penuh reruntuhan gedung. (Foto: AP)

Kathmandu, Nepal, 10 Rajab 1436/29 April 2015 (MINA) – LSM Medecins Sans Frontieres (Dokter Tanpa Batas) mengatakan, peninjauan awal lewat udara menyimpulkan 65 desa di sekitar Kathmandu, ibukota Nepal, mayoritas hancur oleh gempa 7,8 skala ritcher yang disusul banyak gempa lebih kecil.

Kelompok medis itu mengatakan, Rabu (29/4) kemarin, akses air dan sanitasi di kamp-kamp pengungsian di Kathmandu dan dekat Bhaktapur adalah masalah yang menjadi perhatian utama saat ribuan orang masih mengungsi, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

PBB mengatakan dalam sebuah laporan yang diterbitkan Senin malam (27/4), diperkirakan 8 juta orang di 39 distrik telah terkena dampak gempa.

Menurut sumber itu, sebanyak 1,4 juta orang membutuhkan logistik. Lebih setengah dari mereka adalah orang-orang yang tinggal dekat pusat gempa di perumahan pedesaan yang kualitasnya buruk.

Sementara itu, polisi Nepal mengumumkan Rabu pagi, mereka telah menangkap pemilik sebuah situs berita yang menyebarkan rumor tentang “akan datang” gempa bumi lebih buruk daripada yang pertama.

Setidaknya 5.020 orang telah tewas dan lebih 7.000 jiwa terluka, menurut angka yang dirilis oleh polisi Nepal, di mana mayat masih ditemukan oleh tim layanan darurat setelah empat hari terjadinya gempa dahsyat 7,8 skala ritcher.

Gempa Sabtu adalah yang terburuk mengguncang negara Himalaya itu sejak 1934, bangunan hancur, jalan terbelah dan terjadi longsor di Himalaya, termasuk salah satu menimbun base camp pendakian Gunung Everest yang menewaskan sedikitnya 18 orang.

Dilaporkan pula 72 orang tewas di India dan pemerintah China melaporkan 25 kematian di Tibet.

Masyarakat internasional telah menjanjikan bantuan jutaan dolar ke Nepal dan berbagai pemerintah – termasuk negara tetangga China, India dan Pakistan – telah mengirim tim pencarian dan penyelamatan. (T/P001/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Bahron Ansori

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0