Daraa, MINA – Negosiasi di provinsi selatan Suriah, Daraa, yang sebelumnya dilaporkan terjadi, runtuh pada Sabtu (30/6) setelah pasukan oposisi menolak seruan Rusia untuk menyerah, seorang juru bicara oposisi dan lembaga monitor perang mengatakan.
Tak lama setelah pembicaraan damai ditinggalkan, serangan udara meningkat pada bagian provinsi Daraa yang dikuasai oposisi yang berbatasan dengan Yordania.
Perundingan hari Sabtu berlangsung alot sama seperti inisiatif serupa pada hari Jumat.
Pada Jumat, televisi pemerintah di Damaskus mengatakan bahwa pasukan oposisi setuju menyerah untuk menghindari pengeboman lebih keras.
Baca Juga: Euro-Med Desak Penutupan Yayasan Kemanusiaan Buatan AS-Israel di Gaza
“Pembicaraan itu gagal karena Rusia bersikeras pada kondisi mereka dan ingin kami menyerah,” kata juru bicara milisi oposisi Ibrahim Jabawi, demikia Arab News melaporkan.
“Tim negosiasi (oposisi) menolak untuk menyerah atau menerima kondisi Rusia,” tambah Jabawi.
Sementara itu, serangkaian kota dan desa yang dikuasai oposisi telah jatuh kepada pasukan propemerintah yang didukung serangan udara yang intens.
PBB mengatakan, lebih dari 160.000 orang pergi mengungsi menyelamatkan diri dari serangan. (T/RI-1/R01)
Baca Juga: Netizen Anggap Film Superman Sebagai Kritik terhadap Genosida Israel di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mahasiswa AS Tuntut Pimpinan AIPAC Diadili atas Dukungan Genosida di Gaza