Gerakan Bijak Bersosmed untuk Hindari Perpecahan

Peluncuran Gerakan #BijakBersosmed di Kantor Pusat Indosat Jakarta. Foto: Istimewa

Jakarta, MINA – Gerakan Bijak Bersosmed yang baru saja dibentuk oleh pegiat , komunitas blogger, pelajar, di Kantor Pusat Indosat, Jakarta, pada Sabtu (26/8), dimaksudkan untuk menghindari dan antisipasi perpecahan di Indonesia.

“Kita ketahui ada kelompok-kelompok yang dengan sengaja menyebarkan konten untuk memecah belah, untuk kepentingan ekonomi atau pun kepentingan politik, hal-hal tersebut harus kita sadari agar kita tidak ikut terlibat dan tidak menerima mentah-mentah seluruh informasi yang kita terima,” kata Koordinator Gerakan Bijak Bersosmed Enda Nasution di Jakarta, Sabtu (26/8).

Ia menambahkan, 80 persen pengguna internet dan media sosial di Indonesia sendiri adalah dari kalangan di bawah umur 35 tahun. Sebenarnya, menurut Enda, pengguna media sosial di Indonesia sudah bijak, tetapi karena ada suatu hal lalu emosi, kemudian dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

“Ada saat di mana banyak kasus-kasus muncul di media sosial, hal yang lebih berbahaya ada kasus yang sifatnya memecah belah. Kondisi seperti ini bisa dikatakan chaos, sehingga perdebatan di media sosial akan berlanjut dan tidak kunjung selesai. Kondisi seperti inilah yang menjadi alasan dibuatnya gerakan bijak bersosmed,” katanya.

Enda menjelaskan, gerakan ini memiliki dua lini sebaran, yang pertama gerakan Bijak Bersosmed secara online, yakni mengajak para warganet di dunia maya agar menggunakan media sosial dengan bijak, yang kedua adalah offline, yaitu mengajak teman, tetangga, atau komunitas untuk mengkampanyekan gerakan tersebut bersama-sama.

“Jangan sia-siakan keistimewaan media sosial. Jangan menggunakan media sosial untuk keburukan, apalagi digunakan untuk memecah belah bangsa. Melalui gerakan bijak bersosmed ini, diharapkan akan lebih banyak orang yang sadar dan tidak sembarangan menggunakan media sosial,” katanya. (L/R08/RS1)

Mi’raj News Agency (MINA)