Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gerakan Pekerja Indonesia Siap Turun Pada Aksi 4 November

kurnia - Kamis, 3 November 2016 - 01:26 WIB

Kamis, 3 November 2016 - 01:26 WIB

576 Views ㅤ

Jakarta, 3 Safar 1438/3 November 2016 (MINA) – Gerakan Pekerja Indonesia menyatakan siap turun untuk mengikuti aksi unjuk rasa di istana negara pada Jumat (4/11) untuk menuntut Presiden Jokowi bertindak tegas tidak tebang pilih dan tidak melakukan pembelaan terhadap pelaku  penistaan agama  yang dilakukan oleh Gubernur Basuki Tjahaya  Purnama.

Hal ini disampaikan Juru Bicara  GPI Abdul Gofur dalam konferensi Pers di Jakarta Rabu (2/11). GPI juga menuntut proses hukum yang adil dan transparan terhadap penistaan agama yang diduga dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

“Apa yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama saat tugas dinas di Kepulauan Seribu itu merupakan suatu hal yang melewati batas. Tidak seharusnya dan bukan kapasitasnya, dia menyebut ayat-ayat yang disucikan umat Islam digunakan untuk membohongi,” kata Abdul Gofur.

Abdul Gofur menilai apa yang dikatakan Basuki Tjahaja Purnama di Kepulauan Seribu itu juga tidak tepat dalam sebuah tugas dinas sebagai gubernur. Belum memasuki masa kampanye dan cuti sebagai gubernur, Basuki Tjahaja Purnama sudah mengeluarkan pernyataan yang bernuansa kampanye.

Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri

“Apalagi, pernyataan tersebut menyebut-nyebut ayat yang disucikan oleh umat yang berbeda keyakinan dengannya,” kata Gofur.

Menurutnya, selama ini Basuki Tjahaja Purnama selalu berusaha menempatkan diri sebagai sasaran sentimen bernuansa suku, agama, rasa dan antargolongan (SARA).

Namun, apa yang Basuki Tjahaja Purnama katakan di Kepulauan Seribu justru sejatinya adalah pernyataan bernuansa SARA. Abdul Gofur menduga pernyataan tersebut sengaja diucapkan untuk memprovokasi umat Islam.

Alhamdulillah umat Islam tidak terprovokasi dan melakukan tindakan anarkis. Aksi unjuk rasa yang dilakukan sebelumnya pun berjalan tertib dan aman. Tidak ada anarkisme yang dilakukan umat Islam menanggapi provokasi Basuki Tjahaja Purnama,” ujarnya.

Baca Juga: Update Bencana Sukabumi:  Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian

Terkait dengan permintaan maaf yang sudah dilakukan, Abdul Gofur mengatakan, umat Islam tidak pada kapasitas bisa memberikan maaf karena yang telah dihina dan dinistakan Basuki Tjahaja Purnama adalah Allah dan Al Quran.

“Sebagai manusia, kita bisa memberi maaf, namun agar tidak terulang kembali peninstaan agama di kemudian hari,  umat Islam menuntut hukum dunia ditegakkan Indonesia adalah negara hukum dan jelas di negara ini ada hukuman bagi para penghina dan penista agama,” katanya.

Abdul Gofur mengajak seluruh elemen umat Islam yang berunjuk rasa untuk melaksanakan hak demokrasi yang dilindungi undang-undang itu secara tertib dan aman.

“Jangan sampai ada bentrokan dengan masyarakat apalagi aparat kepolisian, yang sebagian besar juga merupakan saudara seiman dan seagama,” katanya.  (L/P002/P4)

Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia