Riyadh, MINA – Kedutaan Besar Iran di Arab Saudi membuka kembali gerbangnya, Rabu (12/4) untuk pertama kalinya setelah tujuh tahun ditutup, Middle East Monitor melaporkan.
Misi diplomatik ini dibuka beberapa jam setelah Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan delegasi teknis tiba di Arab Saudi.
“Delegasi Iran akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan di Riyadh dan Jeddah untuk mendirikan Kedutaan Besar dan Konsulat Jenderal,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, dalam sebuah pernyataan.
Misi tersebut telah ditutup sejak Arab Saudi memutuskan hubungan dengan Iran pada 2016, setelah kedutaannya di Teheran diserbu selama perselisihan antara kedua negara atas eksekusi seorang ulama Syiah oleh Riyadh.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Kerajaan kemudian meminta diplomat Iran untuk pergi dalam waktu 48 jam, sambil mengevakuasi staf kedutaannya dari Teheran.
Hubungan itu mulai memburuk setahun sebelumnya, setelah Arab Saudi dan Uni Emirat Arab campur tangan dalam perang Yaman.
Riyadh menuduh Iran mempersenjatai Houthi, yang kemudian menyerang kota-kota Saudi dengan drone bersenjata dan rudal balistik.
Namun bulan lalu, Saudi dan Iran sepakat untuk mengakhiri keretakan diplomatik dan membuka kembali misi diplomatik mereka dalam kesepakatan yang ditengahi oleh China.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Menteri luar negeri kedua negara bertemu di Beijing awal bulan ini untuk pertemuan formal pertama diplomat tinggi.
Pejabat Saudi juga tiba di Iran untuk membahas prosedur pembukaan kembali Kedutaan Besar Riyadh di Teheran dan Konsulat di Mashhad. (T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama