Kedubes Iran: Tindakan Terorisme di Kerman Justru Perkuat Solidaritas Bangsa Iran

Jakarta, MINA – Kedutaan Besar Republik Iran di Indonesia mengutuk keras tindakan terorisme yang keji dan pengecut di provinsi yang mengakibatkan sejumlah warga negara Iran tewas atau terluka.

Tidakan kejahatan dan teroris ini menunjukkan betapa besarnya kejahatan dan kekejaman musuh-musuh bangsa Iran dimana mereka dengan pendekatan dan kejahatan mencoba untuk mengincar harapan palsu mereka yaitu dapat keluar dari krisis yang mereka buat sendiri.

Tidak diragukan lagi, para musuh Iran dengan melakukan kejahatan keji terhadap warga negara kami, telah memperkuat persatuan masyarakat Iran dengan cita-cita Mayjen Soleimani serta memperkuat solidaritas bangsa besar Iran. Hal ini pun telah memperdalam permusuhan dan kebencian pihak musuh terhadap kami. Demikian dalam keterangan pers yang diterima MINA, Kamis (4/1).

Baca Juga:  Perspektif Islam Terhadap Maraknya Tindak Kekerasan

Republik Islam Iran dengan akan menggunakan seluruh kapasitas diplomatik, politik, hukum dan internasionalnya untuk mengutuk serangan teroris yang penuh kebencian ini di seluruh dunia dan mengadili para pelaku dan pihak-pihak yang menjadi otak (Intellectual Actors) dibalik serangan ini.

Pada saat yang sama, Menteri Dalam Negeri Iran Ahmad Vahidi, menyatakan rencana penguatan keamanan di perbatasan yang rawan dengan Afghanistan dan Pakistan. Dia menyebut bahwa pihak berwenang telah mengidentifikasi “lokasi prioritas yang harus dihalangi di sepanjang perbatasan” kedua negara tersebut, yang sering digunakan oleh kelompok militan, penyelundup narkoba, dan migran gelap.

Situasi semakin tegang di kawasan akibat bom di Iran, terjadi bersamaan dengan perang di Gaza, Palestina. Kejadian ini mengikuti serangan drone Israel yang menyebabkan kematian petinggi Hamas di Lebanon.

Baca Juga:  Indonesia-Arab Saudi Tambah Rute Penerbangan Baru Jamaah Haji 2024

Mohammad Jamshidi, Wakil Kepala Staf Urusan Politik Presiden Ebrahim Raisi, menuduh Israel dan AS atas serangan bom tersebut di sosial. Dia menyatakan, “Tanggung jawab atas kejahatan ini terletak pada AS dan rezim Zionis (Israel), dan terorisme hanyalah sebuah alat.”

Reaksi keras terhadap serangan tersebut datang dari berbagai negara, termasuk kecaman dari Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan pemerintah China di bawah kepemimpinan Xi Jinping. (L/RA1/P2)

Miraj News Agency (MINA)

 

 

Wartawan: Rifa Arifin

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.