Oleh Bahron Ansori, wartawan MINA
Adakah di antara kita yang sudah khusyu’ sholatnya? Bisa jadi, tak sedikit di antara kita yang sudah merasa benar lagi baik sholatnya. Bisa jadi, sholat kita memang sudah baik dan benar. Namun, bisa jadi pula, sholat yang kita lakukan itu dilaksanakan baru sebatas menggugurkan kewajiban bukan pemenuhan kebutuhan ruhiyah sebagai seorang mukmin.
Untuk mendapatkan kekhusyuan dalam sholat, ternyata memerlukan perjuangan yang tidak mudah. Setidaknya, ada beberapa godaan setan yang harus dilawan agar bisa meraih sholat dengan khusyu’. Godaan-godaan setan dalam sholat itu antara lain sebagai berikut :
Pertama, was-was saat Takbiratul Ihram. Saat mulai membaca takbiratul ihram “Allahu Akbar”, ia ragu apakah takbir yang dilakukannya itu sudah sah atau belum sah. Sehingga ia langsung mengulanginya lagi dengan membaca takbir. Peristiwa itu terus menerus terulang, terkadang sampai imamnya hampir ruku’.
Baca Juga: Amerika itu Negara Para Pendatang!
Ibnul Qayyim rahimahullaah berkata, “Termasuk tipu daya setan yang banyak mengganggu mereka adalah was-was dalam bersuci (berwudhu) dan niat atau saat takbiratul ihram dalam sholat”. Was-was itu membuat mereka tersiksa dan tidak tenteram.
Was-was adalah penyakit yang ditimbulkan oleh setan. Bukan tidak mungkin was-was itu membuat seseorang lupa jumlah rakaat yang sudah dilakukannya. Tidak sedikit, karena was-was itu seorang sholat melakukannya berulang kali entah itu tasyahud, takbir, I’tidal atau bagian sholat lainnya.
Kedua, tidak konsentrasi saat membaca bacaan sholat. Sahabat Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam yaitu ‘Utsman bin Abil ‘Ash datang kepada Rasulullah dan mengadu: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya setan telah hadir dalam sholatku dan membuat bacaanku salah dan rancau”. Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam menjawab, “Itulah setan yang disebut dengan Khinzib. Apabila kamu merasakan kehadirannya, maka meludahlah ke kiri tiga kali dan berlindunglah kepada Allah Subhaanahu wa ta’aala Akupun melakukan hal itu dan Allah Subhaanahu wa ta’aala menghilangkan gangguan itu dariku.” (HR. Muslim).
Orang bisa saja bubar konsentrasinya dalam sholat karena tiba-tiba ia ingat sesuatu. Anehnya, ada orang yang sebelum sholat, ia lupa apa yang harus ia ingat, tapi ingatan itu tiba-tiba muncul saat sholatnya sedang berlangsung. Jika itu yang terjadi, maka ketahuilah itu bukti setan sedang merusak konsentrasi kita.
Baca Juga: Indonesia, Pohon Palma, dan Kemakmuran Negara OKI
Ketiga, lupa jumlah rakaat yang telah dikerjakan. Abu Hurairah radhiyallaah ‘anhu berkata, “Sesungguhnya Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam telah bersabda: “Jika salah seorang dari kalian sholat, setan akan datang kepadanya untuk menggodanya sampai ia tidak tahu berapa rakaat yang ia telah kerjakan. Apabila salah seorang dari kalian mengalami hal itu, hendaklah ia sujud dua kali (sujud sahwi) saat ia masih duduk dan sebelum salam, setelah itu baru mengucapkan salam.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Setan itu lebih jenius dari manusia. Ia lebih faham bagaimana menjerumuskan manusia ke lembah yang hina. Termasuk dalam mengganggu sholat seorang hamba. Karena gangguan setan pula orang yang sholat bisa jadi lupa dengan jumlah rakaat yang sudah dikerjakannya.
Keempat, hadirnya pikiran yang memalingkan konsentrasi. Abu Hurairah radhiyallaah ‘anhu berkata: “Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam bersabda, “Apabila dikumandangkan azan sholat, setan akan berlari seraya terkentut-kentut sampai ia tidak mendengarh suara azan tersebut. Apabila muadzin telah selesai azan, ia kembali lagi. Dan jika iqamat dikumandangkan, ia berlari. Apabila telah selesai iqamat, dia kembali lagi. Ia akan selalu bersama orang yang sholat seraya berkata kepadanya: “Ingatlah apa yang tadinya tidak kamu ingat!”, sehingga orang tersebut tidak tahu berapa rakaat ia sholat.” (HR Bukhari).
Begitulah keseharian yang akan dialami oleh orang beriman. Selama ia masih menjalankan sholat, maka selama itu pula ia akan digoda oleh setan hingga tak jarang beban hidupnya membuat sholatnya jadi tidak konsentrasi.
Baca Juga: Kemenangan Trump dan Harapan Komunitas Muslim Amerika
Kelima, tergesa-gesa untuk menyelesaikan sholat. Ibnul Qayyim berkata: “Sesungguhnya ketergesa-gesaan itu datangnya dari setan, karena tergesa-gesa adalah sifat gegabah dan sembrono yang menghalang-halangi seseorang untuk berprilaku hati-hati, tenang dan santun serta meletakkan sesuatu pada tempatnya. Tergesa-gesa muncul kerana dua perilaku buruk, yaitu sembrono dan buru-buru sebelum waktunya”.
Tentu saja bila sholat dalam keadaan tergesa-gesa, maka cara pelaksanaannya asal mengerjakan sholat, asal selesai, sudah!. Tidak ada ketenangan atau thuma’ninah.
Pada zaman Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam ada orang sholat dengan tergesa-gesa. Akhirnya Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam memerintahkannya untuk mengulanginya lagi karena sholat yang telah ia kerjakan belum sah.
Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam bersabda kepadanya, “Apabila kamu sholat, bertakbirlah (takbiratul ihram). Lalu bacalah dari Al-Qur’an yang mudah bagimu, lalu ruku’lah sampai kamu benar-benar ruku’ (thuma’ninah), lalu bangkitlah dari ruku’ sampai kamu tegak berdiri, kemudian sujudlah sampai kamu benar-benar sujud (thuma’ninah) dan lakukanlah hal itu dalam setiap rakaat sholatmu.” (HR Bukhari dan Muslim)
Baca Juga: [Hadist Arbain ke-6] Tentang Halal dan Haram
Keenam, melakukan gerakan-gerakan yang tidak perlu. Dahulu ada seorang sahabat yang bermain kerikil ketika sedang tasyahud. Ia membolak-balikkannya. Melihat hal itu, maka Ibnu Umar segera menegurnya selepas sholat. “Jangan bermain kerikil ketika sholat karena perbuatan tersebut berasal dari setan. Tapi kerjakan seperti apa yang dikerjakan Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam”. Orang tersebut bertanya: “Apa yang dilakukannya?” Kemudian Ibnu Umar meletakkan tangan kanannya di atas paha kanannya dengan jari telunjuk menunjuk ke arah kiblat atau tempat sujud.” Demikianlah saya melihat apa yang dilakukan Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam”, kata Ibnu Umar. (HR Tirmidzi)
Ketujuh, menengok ke kanan atau ke kiri ketika sholat. Dengan sadar atau tidak, seseorang yang sedang sholat memandang ke kiri atau ke kanan, itulah akibat godaan syetan penggoda. Karena itu, setelah takbiratul ihram, pusatkan pandangan pada satu titik. Yaitu tempat sujud. Sehingga perhatian kita menjadi fokus dan tidak mudah dicuri oleh syetan.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallaah ‘anhaa, ia berkata: “Saya bertanya kepada Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam tentang hukum menengok ketika sholat”. Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam menjawab, “Itu adalah curian syetan atas sholat seorang hamba.” (HR Bukhari)
Kedelapan, menguap dan mengantuk. Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam bersabda, “Menguap ketika sholat itu dari syetan. Karena itu bila kalian ingin menguap, maka tahanlah sebisa mungkin.” (HR Thabrani).
Baca Juga: Perlindungan terhadap Jurnalis di Gaza
Dalam riwayat lain Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam bersabda, “Adapun menguap itu datangnya dari setan, maka hendaklah seseorang mencegahnya (menahannya) selagi bisa. Apabila ia berkata ha… berarti setan tertawa dalam mulutnya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Apakah tidak boleh menguap? Boleh saja, tetapi usahakan ditahan. Jika pun harus menguap, maka sebaiknya ditutup dengan satu tangan mulut kita.
Kesembilan, bersin berulang kali saat sholat. Setan ingin mengganggu kekhusyukkan sholat dengan bersin, sebagaimana yang dikatakan Abdullah bin Mas’ud: “Menguap dan bersin dalam sholat itu dari syetan.” (Riwayat Thabrani).
Ibnu Hajar menguraikan pernyataan Ibnu Mas’ud radhiyallaah ‘anhu, “Bersin yang tidak disenangi Allah Subhaanahu wa ta’aala adalah yang terjadi dalam sholat, sedangkan bersin di luar sholat itu tetap disenangi Allah Subhaanahu wa ta’aala. Hal itu tidak lain karena setan memang ingin mengganggu sholat seseorang dengan berbagai cara”.
Baca Juga: [Hadist Arbain ke-5] Tentang Perkara Bid’ah
Kesepuluh, terasa ingin buang angin atau buang air. Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian bimbang atas apa yang dirasakan di perutnya apakah telah keluar sesuatu darinya atau tidak, maka janganlah sekali-kali ia keluar dari masjid sampai ia yakin telah mendengar suara (keluarnya angin) atau mencium baunya.” (HR Muslim).
Waspadalah selalu dengan gangguan setan dalam sholat. Sebab bisa jadi sholat kita jadi tidak bermakna karena diri sudah dikuasai setan. Mohonlah selalu perlindungan kepada Allah baik sebelum sholat maupun selepas sholat. Tidak ada kekuatan selain kekuatan Allah, karena itu sebelum melakukan sholat sebaiknyalah setiap muslim benar-benar pasrah kepada Allah agar terjaga dari godaan setan, wallahua’lam. (A/RS3/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bukan Sekadar Pencari Nafkah: Inilah Peran Besar Ayah dalam Islam yang Sering Terlupakan!