Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khutbah Jumat: Menangkal Tipu Daya Syetan (Oleh: Imaam Yakhsyallah Mansur)

Widi Kusnadi - Jumat, 22 Desember 2023 - 06:57 WIB

Jumat, 22 Desember 2023 - 06:57 WIB

165 Views

Khutbah ke-1:

إنَّ الـحَمْدَ لِلّٰهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللّٰهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه، اللّٰهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أيُّهَا الإِخْوَة أوْصُيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوذُ بِاللَّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ.  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَقَالَ الَنَّبِيُ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللّٰهِ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.

Marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan syukur yang tulus, murni, kita persembahkan hanya kepada-Nya.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Menggapai Syahid di Jalan Allah Ta’ala

Allah Subhanahu wa Ta’ala mencurahkan berbagai nikmat kepada kita, sehingga tiada mampu kita menghitung, apalagi membalasnya.

Maka dari itu, marilah kita terus memperbaiki, memelihara dan meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan semaksimal mungkin menunaikan perintah-perintah-Nya, dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya.

Berangkat dari pemahaman yang benar dan ketaatan yang ikhlas, maka segenap kewajiban yang ditunaikan, dan setiap larangan yang ditinggalkan, akan semakin menguatkan dan meningkatkan iman dan takwa kita kepada-Nya.

Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah

Baca Juga: Khutbah Jumat: Mempersiapkan Generasi Pembebas Masjid Al-Aqsa

Pada kesempatan khutbah Jumat yang penuh berkah ini, marilah kita merenungkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surah Al-Hijr [15] ayat ke-39-42:

قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لأزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الأرْضِ وَلأغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ (٣٩) إِلا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ (٤٠) قَالَ هَذَا صِرَاطٌ عَلَيَّ مُسْتَقِيمٌ (٤١) إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ إِلا مَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْغَاوِينَ (٤٢) (الحجر [١٥]:٣٩ــ٤٢)

“Iblis berkata, Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti ‘aku akan menyesatkan mereka semuanya,[39] kecuali hamba-hamba Engkau yang ikhlas di antara mereka.[40] Allah berfirman, Ini adalah jalan yang lurus, kewajiban Aku-lah (menjaganya). [41] Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikuti kamu, yaitu orang-orang yang sesat.[42]”

Imam Ibnu Katsir Rahimahullah menjelaskan, ayat di atas menceritakan pembangkangan dan keangkuhan Iblis laknatullah. Iblis bersumpah akan menyesatkan anak cucu keturunan Adam Alaihi Salam dengan segala perbuatan maksiat dan durhaka.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Jalan Mendaki Menuju Ridha Ilahi  

Iblis merupakan makhuk dari bangsa jin yang dahulu taat beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Namun ia memiliki sifat sombong, menolak perintah Allah Ta’ala untuk sujud kepada Adam. Hal itu membuatnya menjadi makhluk terkutuk, sebagai penghuni neraka Jahannam selama-lamanya.

Setelah itu, Iblis berjanji akan menggoda manusia, berusaha membuat manusia jauh dari rahmat dan ampunan Allah Ta’ala. Ia ingin mengajak sebanyak-banyaknya jin dan manusia menjadi temannya di neraka.

Adapun syetan merupakan sifat dari segala bentuk keburukan dan kemaksiatan. Syetan bisa berasal dari bangsa jin dan juga manusia, yang senantiasa mengajak kepada perbuatan maksiat, durhaka, sombong lagi berputus asa, sehingga jauh dari rahmat dan ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah

Baca Juga: Khutbah Jumat: Akhir Kehancuran Negara Zionis

Syetan merupakan musuh terbesar umat manusia. Syetan masuk ke dalam hati seorang Muslim ataupun kafir. Syetan membisikkan hasutan, keraguan dan kejahatan ke dalam dada manusia. Syetan akan menggoda dari segala arah, sehingga mereka menjadi kufur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Imam Al-Ghazali Rahimahullah menyebutkan, ada beberapa jalan syetan dalam menyesatkan manusia, antara lain:

Pertama: mengajak manusia pada kekafiran dan kesyirikan.

Syetan akan terus menggoda manusia agar terjerumus ke dalam kedua perbuatan dosa tersebut. Syetan akan terus merusak iman dan aqidah manusia, hingga di akhir hayatnya, ia menjadi kafir atau membawa kesyirikan saat ajal menjumpainya.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Memberantas Miras Menurut Syariat Islam

Kedua, mengajak manusia melakukan perbuatan bid’ah.

Bid’ah adalah amalan yang paling disukai oleh Iblis dibanding dosa besar dan maksiat lainnya. Karena bahaya dan dosa bid’ah itu menimpa kepada pelakunya dan orang-orang yang mengikutinya.

Jika seseorang melakukan perbuatan bid’ah, maka amalnya tertolak, tidak akan diterima di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Orang yang berbuat bid’ah biasanya sulit untuk bertaubat karena ia merasa amalannya sudah benar.

Ketiga: mengajak melakukan dosa besar (al-kaba’ir).

Baca Juga: Khutbah Jumat: Menyongsong Bulan Solidaritas Palestina

Syetan akan mengajak manusia untuk melakukan dosa-dosa besar, seperti membunuh, berzina, judi, minum khamr dan lainnya.

Dosa besar merupakan hal yang dibenci Allah Subhanahu wa Ta’ala. Pelakunya akan mendapat hukuman yang sangat berat. Di dunia mereka juga akan merasakan konsekwensinya sebelum merasakan siksa akhirat yang sangat pedih.

Keempat, mengajak melakukan dosa-dosa kecil (as-shagha’ir). Jika dosa besar tidak dilakukan manusia, maka Syetan akan beralih dengan mengajak manusia melakukan dosa kecil secara terus-menerus.

Jka dosa kecil yang terus menumpuk dan tidak terhapus, maka hal itu akan membinasakan pelakunya. Ketika perbuatan dosa dianggap remeh dan sepele, maka ia akan menjadi besar sehingga mendapat kemurkaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Perintah Berhati-hati dalam Menyebarkan Informasi  

Kelima, mengajak melakukan perkara Syubhat dan Syahwat.

Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam bersabda:

 إِنَّ الْحَلاَلَ بَيِّنٌ وَإِنَّ الْحَرَامَ بَيِّنٌ وَبَيْنَهُمَا مُشْتَبِهَاتٌ لاَ يَعْلَمُهُنَّ كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ فَمَنِ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ اسْتَبْرَأَ لِدِينِهِ وَعِرْضِهِ وَمَنْ وَقَعَ فِى الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِى الْحَرَامِ (رواه البخارى ومسلم)

“Sesungguhnya perkara halal dan haram itu jelas, di antara keduanya terdapat perkara syubhat yang tidak banyak orang mengetahuinya, barang siapa menjaga dari perkara-perkara syubhat, maka ia telah menjaga agama dan kehormatannya, dan barang siapa terjerumus ke dalamnya, maka ia telah terjerumus kepada perkara haram.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Baca Juga: Khutbah Jumat: Memperkuat Pembelaan terhadap Masjid Al-Aqsa dan Palestina

Sementara syahwat adalah dorongan hawa nafsu untuk melakukan sesuatu yang bersifat buruk. Melalui syahwat itulah Iblis berhasil mengeluarkan Nabi Adam Alaihi Salam dan Ibunda Hawa dari surga.

Ibnul Qayyim Al-Jauzi Rahimahullah berkata: “Jihad melawan syetan memiliki dua tingkatan: tingkatan awal adalah menolak syubhat dan keraguan. Selanjutnya, menolak syahwat dan keinginan buruk. Jihad yang pertama akan dimenangkan dengan keyakinan, sedangkan jihad yang kedua akan dimenangkan dengan kesabaran.”

Keenam, Tamak dan hasad (dengki).

Dalam sebuah riwayat, Iblis berkata kepada Nabi Nuh Alaihi Salam tentang dua hal yang membinasakan manusia, yakni tamak dan hasad (dengki).

Baca Juga: Khutbah Jumat: Menjadi Umat Unggul dengan Al-Qur’an

Imam Al-Qurtubhi Rahimahullah dalam tafsirnya menyebutkan, “Hasad adalah dosa yang pertama kali dilakukan di langit dan di bumi. Di langit adalah dengkinya Iblis kepada nabi Adam Alaihi Salam dan di bumi adalah dengkinya Qobil kepada Habil.”

Ma’asyiral Muslimin, hafidzakumullah

Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan rahmat-Nya memberikan petunjuk kepada hamba-Nya untuk menangkal setiap bisikan, godaan dan tipu daya syetan. Di antara hal-hal yang dapat dilakukan agar terhindar dari tipu daya syetan adalah:

1). Menjaga keikhlasan dalam setiap amal.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Perintah Makan yang Halal dan Thayib

Sebagaimana dalam surah Al-Hijr ayat 39 yang khatib baca di atas, bahwa syetan tidak akan mampu menggoda orang-orang yang ikhlas dalam setiap amalannya.

2).Terus memupuk iman dan tawakal.

Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menolong dan melindungi hamba-Nya ketika mampu menjaga imannya dengan amal ibadah yang istiqamah serta bertawakkal kepada-Nya, sebagaimana firman-Nya:

إِنَّهٗ لَيْسَ لَهٗ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ أٰمَنُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ (النحل [١٦]: ٩٩)

“Sesungguhnya syetan itu tidak ada kekuasannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabb-nya.” (QS An Nahl [16]: 99).

3). Berdoa memohon perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, sebagaimana firman-Nya:

وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللّٰهِ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ (الاعراف [٧]: ٢٠٠)

Dan jika kamu digoda setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS Al-A’râf [7]:200).

4). Hidup berjamaah, menjauhi perpecahan.

Hidup berjamaah merupakan salah satu cara menyelamatkan diri dari jerat godaan syetan. Karena sesungguhnya, syetan ibarat serigala yang akan menerkam domba yang memisahkan diri dari rombongannya.

فَعَلَيْكَ بِالْجَمَاعَةِ فَإِنَّمَا يَأْكُلُ الذِّئْبُ الْقَاصِيَةَ (رواه ابو داود)

“Tetaplah kamu dalam Al-jamaah, karena sesungguhnya serigala itu akan memakan kambing yang menyendiri.” (HR Abu Dawud).

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkan kita semua dari godaan syetan yang terkutuk. Kita tetap dalam iman dan Islam, mendapatkan rahmat dan ampunan-Nya. Amiin Ya Rabbal Alamiin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَٰذَا وَأَسْتَغْفِرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ . اِنَّهٗ هُوَ الْبَرُّ الرَّحِيْمِ.

Khutbah kedua: 

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ اَمَرَنَا بِلُزُوْمِ اْلجَمَاعَةِ، وَنَهَانَا عَنِ اْلاِخْتِلَافِ وَالتَفَرُّقَةِ ، وَاْلصَّلَاةُ وَالسَّلآ مُ عَلٰى مُحَمّدٍ نَبِيِّ الرَّحْمَةِ، وَعَلٰى اٰلِهِ وَاَصْحَا بِهِ هُدَاةِ اْلاُمَّةِ، أَمَّا بَعْدُ. فَيَآيُّهَا اْلمُسْلِمُوْنَ، اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ اْلمُتَّقُوْنَ، وَقَالَ اللهُ تَعاَلَى أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم  ،إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، اللّٰهُمَّ انْصُرْ اِخْوَانَنَآ الْمُجَاهِدِيْنَ فِى فِلِسْطِيْنِ وَفِى كُلِّ مَكَانٍ .اللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ آْلمُوَحِّدِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ اَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَاجْمَعْ كَلِمَتَهُمْ وَسَوِّصُفُوْفَهُمْ وَوَحِّدْ اَرَاأَهُمْ بِفَضْلِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ .اللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَاهَذَا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً ، يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ لخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

 عِبَادَاللهِ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُم تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

(A/P2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Khutbah Jumat
Kolom
Tausiyah
Kolom
Desa Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir pada Februari 2024. (Istimewa)
Indonesia
girl's hand holding
Khadijah
Indonesia