Exeter, Inggris, MINA – Lembaga pemerhati lingkungan Greenpeace pada Rabu (19/6) memperingatkan bahaya mikroplastik di sungai.
Alarm itu disuarakan setelah Green peace menemukan polutan di semua sungai yang diuji di Inggris dengan menyebutnya “masalah kompleksitas yang sangat besar.”
“Kami mengabaikan masalah ini atas risiko kami,” kata David Santillo, ilmuwan senior dari Greenpeace Research Laboratories di University of Exeter, demikian Nahar Net melaporkan.
“Begitu mikroplastik ada di sungai, mereka menjadi tidak mungkin dilepas lagi, jadi kita harus menyelesaikan masalah di sumbernya,” katanya.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Para peneliti dari LSM itu menguji 13 sungai awal tahun ini dengan cara menebarkan jaring di 30 daerah pedesaan dan perkotaan.
Mereka menemukan 1.271 potong dari 15 jenis plastik yang berbeda, hampir setengahnya adalah polietilen dan termasuk barang-barang dari sedotan terdegradasi ke microbeads.
“Kami menyaksikan puncak gunung es plastik,” katanya.
Dampak mikroplastik pada fauna air tawar belum ditentukan, kata studi tersebut.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Sungai Mersey di barat laut Inggris adalah yang paling tercemar, dengan 875 sampel mikroplastik dikumpulkan dalam setengah jam.
Greenpeace meminta pemerintah Inggris untuk menetapkan target yang mengikat secara hukum untuk mengurangi produksi kemasan plastik sekali pakai, setidaknya 50 persen pada tahun 2025. (T/RI-1/R06)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas