Yerusalem, MINA – Gubernur Yerusalem Adnan Ghaith meminta Brasil untuk tidak memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem yang diduduki.
Dalam pernyataannya, Ghaith menyerukan negara-negara Arab dan masyarakat seluruh dunia untuk menekan Brasil agar menghentikan rencana relokasi, demikian MEMO melaporkan pada Senin (31/12).
Selama kunjungannya ke Brasil, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, presiden terpilih Brasil berjanji memindahkan kedutaan negaranya ke Yerusalem, tetapi masih harus menunggu karena ia saat ini di bawah tekanan untuk tidak melaksanakan rencana tersebut.
Ghaith menegaskan kembali bahwa bagian timur kota suci yang diduduki itu akan menjadi ibu kota negara Palestina di masa depan.
Baca Juga: Brigade Al-Qassam Kembali Sergap Pasukan Pendudukan di Khan Younis
Pada Desember 2017 lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana pemerintahannya untuk memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem dan ia merealisasikan rencana itu pada Mei 2018.
Israel terus berusaha untuk mendorong negara-negara lain mengikuti AS, menentang resolusi PBB yang menyatakan bahwa Yerusalem adalah masalah status final dan merupakan kota internasional, yang tidak di bawah kekuasaan Israel. (T/Ast/R06)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kepala UNRWA Tolak Rencana Israel Ganti Sistem Distribusi Bantuan Kemanusiaan ke Gaza