London, MINA – Sebuah sekolah menengah di Inggris utara, mengeluarkan permintaan maaf pada hari Kamis (25/3) kepada komunitas Muslim, menyusul protes besar setelah salah seorang gurunya menggunakan karikatur Nabi Muhammad saat mengajar, yang dinilai menghina ummat.
Barely Grammar School di Yorkshire, Inggris utara, mengkonfirmasi menonaktifkan guru tersebut dan mengatakan semua sumber pengajaran yang digunakan dalam pelajaran studi agama telah ditarik, Anadolu Agency melaporkan.
“Sekolah dengan tegas meminta maaf karena menggunakan sumber yang sama sekali tidak tepat dalam pelajaran studi agama baru-baru ini. Anggota staf juga telah memberikan permintaan maaf yang paling tulus,” kata Kepala Sekolah Gary Kibble dalam sebuah pernyataan, menurut situs berita lokal YorkshireLive.
“Kami segera menghentikan pengajaran pada bagian ini dan kami meninjau bagaimana kami maju dengan dukungan dari semua komunitas yang diwakili di sekolah kami,” tambah Kibble.
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
Protes terjadi di luar sekolah tak lama setelah pelajaran usai ketika orang tua, siswa, dan masyarakat luas mengungkapkan rasa frustrasi mereka. Polisi dikirim ke tempat kejadian untuk membubarkan demonstrasi.
Imam Mohammed Amin Pandor, seorang pemimpin komunitas dan direktur Institut Perdamaian, menghadiri protes tersebut dan mengecam penggunaan karikatur sebagai “sama sekali tidak dapat diterima.” Pandor juga meminta penyelidikan tentang bagaimana seorang guru dapat menggunakannya.
“Sekolah akan mengeluarkan permintaan maaf. Semua sumber daya yang digunakan telah ditarik keluar. Guru telah dinon-aktifkan, ” kata Imam.
“Kami telah meminta penyelidikan independen, dan kami juga meminta beberapa dari kami untuk masuk ke panel investigasi. Ini yang kami minta. Kami akan bekerja sama dengan sekolah untuk memastikan di masa depan, hal-hal seperti itu tidak akan terjadi,” ujarnya. (R/R7/P1
Baca Juga: Badai Salju Terjang Eropa Barat
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant