Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gunung Merapi Status Siaga,19 Kali Guguran Lava

kurnia - Jumat, 5 Januari 2024 - 05:43 WIB

Jumat, 5 Januari 2024 - 05:43 WIB

8 Views ㅤ

Yogyakarta, MINA – Berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan bahwa kondisi Gunung Merapi saat ini dalam status siaga atau level 3, dalam 24 jam terakhir tercatat 19 kali guguran lava.

Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso, belasan guguran lava tersebut mengarah ke Kali Bebeng, dengan jarak luncur maksimum 1.400 meter. “Suara guguran satu kali dengan intensitas kecil terdengar dari Pos Babadan,” kata Agus dalam siaran pers, Kamis (4/1).

Selain guguran lava, dalam 24 jam terakhir tercatat lebih dari seratus kali kegempaan di Merapi. BPPTKG mencatat terjadi 94 kali gempa Guguran, 13 kali gempa fase banyak, dan satu kali gempa Tektonik Jauh.

Sedangkan untuk laju deformasi tercatat adanya pemendekan jarak tunjam. Menurut Agus, laju rata-rata deformasi EDM (Electronic Distance Measurement) Babadan sebesar 0,03 sentimeter per hari, dalam empat jam terakhir.

Baca Juga: Beberapa Wilayah di Jateng Diprediksi Hujan Ektrem pada 8-9 September

BPPTKG menyebut saat ini masih ada potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, yang meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer, Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng, sejauh maksimal tujuh kilometer.

Di sektor tenggara, sektor bahaya meliputi Sungai Woro, sejauh maksimal tiga kilometer, dan Sungai Gendol, sejauh lima kilometer. Sementara lontaran material vulkanik, bila terjadi letusan eksplosif, diperkirakan dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.

“Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung, yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya,” kata Asep.

Karena itu, masyarakat diminta tidak beraktivitas apa pun di daerah potensi bahaya tersebut. Masyarakat juga diminta mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran, terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Baca Juga: Peringatan Setahun Kasus Rempang, Warga Gelar Doa Bersama

“Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” kata Agus. (R/R4/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: LTM PBNU Gelar Pelatihan Digital untuk 400 Takmir Masjid Se-Jabodetabek

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
MINA Millenia
MINA Sport
MINA Health
Asia
Indonesia