Gaza, MINA – Ribuan demonstran yang berkumpul di dekat perbatasan Gaza, mengumpulkan ribuan ban bekas dan melakukan taktik bakar ban untuk menghalangi pandangan penembak jitu tentara Israel.
Mereka menjadikan pekan kedua dari gerakan Great Return March yang dimulai sejak Jumat pekan lalu, 30 Maret, sebagai “Jumat Ban”.
Hingga Jumat malam, korban meninggal di kalangan pemrotes berjumlah tujuh orang, sementara satu orang meninggal akibat luka sepekan yang lalu.
Para pejabat kesehatan di Gaza mengatakan bahwa setidaknya 780 pemrotes terluka, termasuk tujuh wanita dan 31 anak-anak.
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat
Dari gambar-gambar dan video yang beredar, terlihat pengunjuk rasa membakar tumpukan ban-ban bekas berbagai ukuran, menciptakan dinding asap pekat yang menghalangi pandangan militer Israel di seberang perbatasan.
Hoda Abdel-Hamid dari Al Jazeera melaporkan dari Gaza, ketegangan meningkat karena semakin banyak orang Palestina yang datang ke dekat perbatasan, tetapi tampaknya militer Israel menunjukkan peningkatan keberadaannya dibandingkan dengan pekan lalu.
“Mereka masih menggunakan peluru tajam dan peluru berkecepatan tinggi yang tidak membunuh tetapi melukai pengunjuk rasa,” kata Abdel-Hamid.
Sejak Jumat 30 Maret, jumlah korban meninggal mencapai 29 orang, korban luka lebih 2.300 orang. (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Mi’raj News Agency (MINA)