Gaza, MINA – Hamas dikabarkan membekukan pembicaraan gencatan senjata di Jalur Gaza atau kesepakatan pertukaran tahanan dengan Israel, menurut sumber Palestina, Selasa (2/1).
“Hamas mengatakan kepada para mediator tentang keputusannya membekukan pembicaraan tentang gencatan senjata di Gaza atau pertukaran tahanan dengan Israel,” kata sumber tersebut kepada Anadolu Agency.
Langkah tersebut dilakukan setelah Wakil Pimpinan Hamas Saleh Al-Arouri dibunuh dalam sebuah serangan drone Israel di Kantor Hamas di ibu kota Beirut, menurut Kantor Berita Nasional resmi Lebanon.
Hamas membenarkan Arouri dan dua komandan sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam syahid dalam serangan tersebut.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Saleh Arouri adalah pemimpin Hamas paling senior yang dibunuh oleh Israel sejak pecahnya konflik Gaza pada 7 Oktober 2023.
Israel terus melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza. Setidaknya 22.185 warga Palestina syahid dan 57.035 lainnya terluka, sebagian besar anak-anak dan wanita, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Serangan gencar Israel telah menyebabkan kehancuran 60 persen infrastruktur di Gaza, dan hampir dua juta penduduk mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. (T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza