Gaza, MINA – Pimpinan Gerakan Hamas Ismail Haniyeh telah meminta Presiden terpilih AS Joe Biden untuk menarik kembali apa yang disebut usulan perdaaian “Kesepakatan Abad ini” yang diajukan oleh Presiden Donald Trump.
“(Biden) perlu mengoreksi langkah AS yang tidak adil terhadap rakyat [Palestina] kami, dengan menjadikam AS sebagai mitra [Israel] dalam penindasan dan agresi,” ujar Haniyeh dalam sebuah pernyataan, Anadolu Agency melaporkan, Ahad (8/11).
Haniyeh juga meminta pemerintahan Biden untuk menghapus pengakuan AS atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan membatalkan pemindahan kedutaan ke kota suci tersebut.
“Kesepakatan Abad Iini” Trump mengacu pada Yerusalem sebagai “ibu kota Israel yang tidak terbagi” dan mengakui kedaulatan Israel atas sebagian besar Tepi Barat.
Baca Juga: Pelapor Khusus PBB: Israel Lakukan Genosida di Jalur Gaza
Rencana yang mengundang kecaman dari Palestina itu, menyerukan pembentukan negara Palestina dalam bentuk negara kepulauan yang dihubungkan dengan jembatan dan terowongan.
Pemimpin Hamas itu kemudian menyerukan kepada pemerintah AS yang baru untuk menghormati keinginan rakyat Palestina dan pilihan demokratis mereka.
Ia juga menyerukan AS menahan diri dari kebijakan tekanan pada rakyat dan negara-negaa di kawasan itu untuk menormalkan hubungan dengan Israel.
Joe Biden telah mengumumkan terpilih sebagai Presiden AS ke-46 mengalahkan Presiden Donald Trump dalam Pilpres yang baru saja berlangsung. (T/R7/P1)
Baca Juga: ICESCO Tetapkan Keffiyeh Jadi Warisan Budaya Tak Benda Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)