Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hamas Diundang Kelompok Think Tank Rusia ke Moskow Bulan Depan

sajadi - Rabu, 30 Januari 2019 - 15:16 WIB

Rabu, 30 Januari 2019 - 15:16 WIB

11 Views

Gaza, MINA – Dalam sebuah pernyataan, kelompok perlawanan Palestina Hamas mengatakan telah diundang think-tank Rusia untuk mengunjungi Moskow bulan Febrari  depan guna mengadakan pembicaraan.

“Pembicaraan akan membahas sejumlah masalah, termasuk situasi internal Palestina dan kemungkinan solusi konflik antar faksi Palestina,” kata pernyataan itu.

Hamas menyebut telah menerima undangan dari Institut Studi Ketimuran tersebut yang berafiliasi dengan lembaga pemerintah yakni Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia.

Pekan lalu, Duta Besar Palestina di Moskwa Abdel Hafiz Nofal mengatakan kepada Anadolu Agency sejumlah kelompok Palestina akan bertemu di Moskow pada 11 Februari atas undangan dari Institut Studi Ketimuran untuk pembicaraan rekonsiliasi.

Baca Juga: Negosiator Perundingan Gaza Sudah Bertukar Daftar Tahanan

Pimpinan Hamas Ismail Haniyeh telah dijadwalkan mengunjungi Moskow bulan ini, tetapi kunjungan itu ditunda.

Situasi politik terakhir di Palestina saat ini adalah pengunduran diri Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah.

Pengunduran diri Hamdallah terjadi menyusul permintaan Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas mengumumkan rencana untuk membentuk pemerintahan baru pekan ini.

Para pengamat telah melihat ini sebagai upaya Fatah untuk memperkuat cengkeramannya atas PA setelah menurunnya dukungan rakyat dan tantangan dari faksi-faksi Palestina lainnya, yaitu Hamas yang memerintah Jalur Gaza yang terblokade.

Baca Juga: 6 Aktivis Global Sumud Flotilla Masih Ditahan Israel

Pemerintahan baru Abbas hanya akan terdiri dari anggota PLO, organisasi payung simbolis yang terdiri dari sejumlah faksi Palestina. Namun, karena Hamas dan Jihad Islam bukan bagian dari PLO, mereka tidak akan dimasukkan dalam pemerintahan baru. (T/Sj/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Dua Tahun Serangan 7 Oktober, Sekjen PBB Serukan Hentikan Permusuhan

Rekomendasi untuk Anda