Gaza, 10 Muharram 1436/23 Oktober 2015 (MINA) – Pejabat Senior Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas, Mushir al-Mishri mengatakan, Intifadhah Al-Quds telah terjadi dan takkan pernah bisa dihentikan oleh siapapun juga, sampai seluruh wilayah Palestina dibebaskan dari zionis.
“Kami memberi peringatan pada semua upaya yang berusaha mengganggu tekad bangsa Palestina. Kami tak ingin mengembalikan roda perubahan surut ke belakang. Kami tegaskan semua upaya untuk memadamkan Intifadhah dengan perundingan internal, regional maupun internasional akan sia-sia,” kata Mishri dalam sebuah pernyataannya di Gaza.
Dia menegaskan bahwa Intifadhah telah terjadi, dan tak mungkin kembali ke belakang hingga tempat suci ummat Islam terbebas. “Kekuatan manapun takkan bisa menghentikan gerakan rakyat yang menginginkan kebebasan,” ujarnya. Demikian The Palestinian Information Center (PIC) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jum’at (23/10).
Lebih lanjut, Mishri menegaskan bahwa Intifadhah telah mengembalikan persatuan yang dulu hilang di Al-Quds dan Tepi Barat. “Satu-satunya jalan untuk merealisasikan tujuan bangsa Palestina adalah perlawanan dan Intifadhah, yang akan terus dilakukan sampai terbebasnya semua wilayah dari penjajahan Zionis,” tegasnya.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Intifadhah Al-Quds terjadi sejak awal Oktober, sebagai bentuk ketidakpuasan warga Palestina terhadap keputusan-keputusan sepihak Otoritas Israel di wilayah Palestina yang diduduki.
Sampai berita ini ditulis, jumlah syuhada dalam Intifadhah Al-Quds sejak awal Oktober hingga hari ini terus bertambah. Tercatat 54 warga gugur syahid dari berbagai wilayah di Tepi Barat, Al-Quds dan Gaza, menurut Departemen Kesehatan Palestina. (T/P011/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka