Gaza, MINA – Gerakan perlawanan Palestina Hamas mengecam pendudukan Israel atas pembongkaran rumah dan bangunan warga Palestina komunitas Badui di Lembah Yordan utara di Tepi Barat yang diduduki baru-baru ini.
Dalam siaran persnya, Hamas mengatakan, operasi pembongkaran dan pemindahan oleh rezim Israel di Hemsa al-Foqa memerlukan akuntabilitas dan hukuman internasional, Press TV melaporkan, Ahad (8/11).
Hamas juga memperingatkan bahwa eskalasi operasi pembongkaran di Lembah Yordan ditujukan untuk memindahkan penduduk asli di wilayah tersebut untuk menggantikannya dengan pemukim Israel.
Otoritas Israel sering menghancurkan rumah-rumah warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki, mengklaim bahwa bangunan tersebut dibangun tanpa izin, yang hampir tidak mungkin diperoleh karena dipersulit oleh Israel.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Otoritas Israel juga terkadang memerintahkan pemilik Palestina untuk menghancurkan rumah mereka sendiri atau membayar biaya pembongkaran ke pemerintah kota jika mereka tidak melakukannya.
Hamas juga mengecam Israel karena menerapkan rencana aneksasi yang sangat kontroversial di Tepi Barat yang diduduki dengan melakukan kampanye semacam itu.
Hamas lebih lanjut menyerukan untuk meluncurkan strategi nasional yang dapat menggunakan semua bentuk perlawanan terhadap pendudukan Israel dalam upaya melindungi wilayah Palestina dan menggagalkan rencana aneksasi rezim.
Pada Kamis (5/11), Uni Eropa (UE) meminta Israel untuk berhenti menghancurkan rumah dan bangunan warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki dan menarik ancamannya yang akan menghancurkan sekolah-sekolah Palestina. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)